2016, Streaming Musik Rajai Penjualan Industri
- Pixabay
VIVA.co.id – Kebutuhan layanan streaming terus melonjak pada 2016, menyalip penjualan musik digital untuk pertama kalinya. Sepanjang 2016, streaming musik tumbuh 38 persen, sehingga menampilkan format terbaru dalam penjualan lagu digital.
Hasil riset terbaru Nielsen membuktikan konsumen telah bergeser dengan cepat dalam cara menikmati musik secara legal. Para penikmat musik pada tahun lalu lebih mencari musik dengan cara streaming, dibandingkan mengunduh musik legal atau membeli CD.
"Tahun 2016 menunjukkan kepada kita bahwa lanskap berkembang lebih cepat dari yang kita lihat dengan pergeseran format lain," kata Wakil Presiden Senior Nielsen untuk industri musik digital, David Bakula dilansir Cnet, Jumat, 6 Januari 2017.
Bila sebelumnya proses peralihan dari rilis fisik seperti CD ke bentuk digital yaitu unduhan, terasa lambat peralihannya. Namun ternyata, sekarang ini masyarakat sudah meninggalkan format unduhan dan beralih ke mendengarkan musik secara streaming.
Jelas hal itu berdampak pada strategi para label musik dalam menjual karya-karya para musisi kepada masyarakat, seperti yang terjadi di Amerika Serikat, yang kebutuhan streaming musik tumbuh 38 persen dari total konsumsi musik pada 2016.
Nielsen memaparkan, fakta menarik akan penjualan musik digital pada 2016. genre rock masih dominan dari genre lagu lainnya, sebagai aliran yang paling dikonsumsi oleh konsumen, baik secara fisik atau digital. Tapi, bila meruntut pada kategori streaming saja, maka lagu bertemakan R&B/Hip-Hop yang paling berkuasa, mulai dari Drake, The Weeknd, Kanye West, dan Rihanna.
Khusus untuk Drake, merupakan musisi yang paling 'banyak di-streaming oleh konsumen. Tercatat, pelantun lagu Hotline Bling itu streaming sampai 5,4 miliar kali. (ase)