Grab Didemo, Sebagian Peserta Aksi Disebut Driver Nonaktif
- GrabBike
VIVA.co.id – Hari ini, ribuan pengemudi Grab melakukan aksi demonstrasi di Kantor Pusat Grab di Lippo Kuningan. Mereka menyampaikan aksi, untuk meminta kenaikan tarif hingga pengaktifan kembali akun pengemudi yang disanksi saat aksi damai 'No Bid' pada 16 Desember 2016.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata membenarkan terkait aksi demo tersebut.
“Pada hari ini, sejumlah grup mitra pengemudi berkumpul, guna menyampaikan aspirasi mereka. Meskipun sebagian besar dari peserta aksi tersebut tidak lagi terdaftar sebagai mitra pengemudi GrabBike, karena telah terbukti melakukan pelanggaran kode etik pada tahun sebelumnya, kami menghormati hak mereka untuk menyatakan pendapat dan berterima kasih atas masukan yang telah disampaikan,” kata Ridzki dalam keterangannya kepada VIVA.co.id, Kamis 5 Januari 2017.
Ridzki mengaku aspirasi para mitra pengemudi Grab sudah kerap disampaikan. Pihak Grab pun, kata dia, aktif menindaklanjuti aspirasi para pengemudi melalui sejumlah pertemuan antara manajemen Grab Indonesia dengan perwakilan beberapa grup mitra pengemudi GrabBike yang dilaksanakan dalam beberapa minggu terakhir.
Sementara itu, pengemudi yang akunnya dinonaktifkan, memang terbukti melanggar kode etik, termasuk pelanggaran terkait provokasi, razia, pembuatan order fiktif, dan penggunaan aplikasi fake GPS untuk mencurangi sistem.
“Fakta-fakta pendukung dipaparkan di depan mereka dalam pertemuan yang telah dilaksanakan,” jelas Ridzki.
Ridzki menegaskan, pemutusan hubungan kemitraan tersebut tak lain ditujukan untuk melindungi para penumpang dan melindungi sebagian besar mitra pengemudi Grab yang jujur.
“Kami dengan tegas menerapkan kode etik Grab, dan senantiasa melakukan penyelidikan secara menyeluruh atas setiap keluhan, atau tindakan yang bersifat mencurigakan sebelum melakukan pemutusan hubungan kemitraan dengan pengemudi,” tambah Ridzki.
Pihak Grab mengimbau, agar aksi solidaritas hari ini berlangsung damai dan rekan-rekan pengemudi tetap saling menghargai, serta senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna sesuai dengan standar kualitas, kenyamanan, dan keselamatan Grab.
Adapun tuntutan yang diminta para pengemudi pada aksi demo hari ini, yakni meminta kenaikan tarif dari Rp1.500 per kilometer menjadi Rp2.500 per kilometer disertai transparansi ke manajemen ke Driver Grab Bike, layanan Pro Aktif 24 Jam pada laka lantas, serta pengkondisian daerah rawan konflik, pelaporan Kode Driver Point yang ke 60, pengaktifan kembali akun-akun Driver akibat aksi damai 'No Bid' pada 16 Desember 2016, dan hilangkan Top Up Minimal Rp20 ribu.
Disekitaran patal senayan banyak driver grab @GrabID pada siap2 mau demo kayanya pic.twitter.com/ehVg0xTBb3
— Dhian Setiawaty (@dhiansetiawaty) 5 Januari 2017
Laporan pandangan burung demo Grab [pic] — https://t.co/uuwqqOvC4Y
— Fitsa Hats (@lexonisme) 5 Januari 2017