Bos Twitter Bakal Wawancarai Snowden, Anda Boleh Bertanya
- REUTERS/Brian Snyder
VIVA.co.id – Edward Snowden dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi sorotan perhatian dunia keamanan internasional. Snowden yang pernah menjadi buronan nomor wahid pemerintah Amerika Serikat karena membocorkan program mata-mata AS itu, kini memang menyimpan beberapa informasi tentang keamanan negara, khususnya Amerika Serikat.
Namun sejak menjadi buronan pemerintah AS, pria yang merupakan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat terus mendapatkan dukungan. Dukungan yang mengalir mengaku memperjuangkan agar Snowden bisa kembali ke tanah kelahirannya dan menguatkan kebebasan informasi dari mata-mata negara.
Menariknya kini, dikutip dari laman Phone Arena, Selasa 13 Desember 2016, salah satu akun pendukung Snowden, yang menamakan sebagai Pardon Snowden, mengunggah postingan di Twitter. Akun tersebut mengumumkan Snowden akan diwawancarai oleh Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Jack Dorsey dan bisa disaksikan secara live streaming. Akun pendukung ini, menyilakan pengguna internet yang ingin bertanya langsung kepada Snowden.
"Kami akan tanya jawab live streaming antara @Snowden dan @Jack besok pukul 12.05 PM EST. Nantikan dan kirimkan pertanyaan Anda menggunakan #AskSnowden," tulis akun @PardonSnowden.
Waktu wawancara yang dimaksud adalah 13 Desember pukul 12.05 siang, atau Kamis 14 Desember 2016 pukul 00.05 dini hari waktu Indonesia.
Sejauh ini akun pendukung itu tak menyebutkan soal topik khusus dalam wawancara dan tanya jawab tersebut. Namun ada dugaan, wawancara terkait dengan terpilihnya Donald Trump sebagai penerus Barack Obama dan bagaimana masa depan keamanan internet dan online di bawah rezim Trump.
Twitter belum mengonfirmasi soal wawancara CEO mereka dengan Snowden pada tanggal tersebut. Terlepas dari itu, kemungkinan wawancara akan disiarkan melalui aplikasi Periscope milik Twitter.
We’ll be live streaming a Q&A between @Snowden & @Jack tomorrow at 12:05pm EST! Tune in here and submit your questions now using #AskSnowden
— Pardon Snowden (@PardonSnowden) 12 Desember 2016