Netizen Galang Dana untuk Korban Bom di Samarinda

Kondisi Gereja Oikumene Samarinda usai terkena lemparan bom jenis Molotov, Minggu (13/11/2016). Empat orang anak-anak menjadi korban kejadian ini.
Sumber :
  • VIVA.co.id/twitter

VIVA.co.id – Beberapa waktu lalu peristiwa bom mengguncang Samarinda, tepatnya di Gereja Oikumene, sehingga menimbulkan korban. Melihat aksi tak berperikemanusiaan itu netizen mulai gotong royong galang dana untuk korban.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Adalah Adjie Silarus, yang berprofesi sebagai yoga trainer, memprakarsai penggalangan dana di Internet dengan memanfaatkan situs kitabisa.com.

“Cobaan yang mereka terima sudah cukup berat, saatnya kita berempati dan berangkulan tangan untuk ikut meringankan beban mereka. Besar kecil donasi bukan masalah," ujar Adjie melalui siaran pers yang dikirim Kitabisa kepada VIVA.co.id, Rabu 16 November 2016.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

Disampaikan bahwa penggalangan dilakukan sejak Senin malam, 14 November 2016, kampanye yang digalakkan oleh Adjie menjadi viral di dunia maya. Hal itu memberi dampak dengan terkumpulnya dana mencapai Rp42 juta dari 195 donatur.

Terkumpulnya nilai dana untuk korban bom Samarinda ini di luar target dan mendapat respon positif. Sebelumnya, Adjie menyasar kampanyenya di Kitabisa itu dapat meraup dana Rp30 juta.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

“Maafkan kami yang gagal bikin tempat hidup yang layak,” ujar Arvin Tunas salah seorang donatur yang menitipkan pesan pada donasinya.

Kampanye ini akan terus berjalan hingga tanggal 22 November. Donasi yang terkumpul akan didistribusikan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) kepada keluarga korban. Bagi yang tertarik untuk berdonasi bisa langsung mengunjungi kitabisa.com/bomsamarinda dan klik tombol “Donasi Sekarang”, dari sana akan muncul nomer rekening yang bisa ditransfer.

“Kitabisa memberikan pengalaman donasi seperti belanja online. Semuanya bisa dibaca secara jelas dan transparan, ada banyak pilihan pembayaran, dan donatur akan mendapatkan laporan penggunaan dana melalui email," tutur Chief Executive Officer (CEO) Kitabisa Alfatih Timur.

Sampai saat ini, sebagai situs crowdfunding, Kitabisa sendiri sudah mengumpulkan donasi Rp49 miliar dari lebih 2.000 kampanye sosial.

"Siapapun, darimanapun, bisa galang dana di kitabisa, mulai untuk biaya medis, beasiswa, bangun rumah ibadah, dan lainnya. Tinggal buka website kami dan klik tombol “galang dana”. Kami berusaha membuat proses galang dana menjadi lebih transparan dan viral," tambah Alfatih.

 

(ren)

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024