Hati-hati, Robot Seks Bisa Bikin Pengguna Kecanduan
VIVA.co.id – Akhir-akhir ini, produsen robot seks marak memamerkan kecanggihan dan keahlian robot seks yang mereka buat. Bahkan, harganya pun bervariasi. Konsumen tinggal memilih sesuai selera dengan harga yang terjangkau.
Tetapi, polemik munculnya robot seks ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para ahli robotika. Ahli menganggap, robot seks bisa menjadi ‘zat adiktif’, atau sesuatu yang bisa membuat seseorang kecanduan.
Lebih buruknya, mereka mungkin tak selera lagi berfantasi seks dengan manusia. “Robot seks bisa menjadi adiktif, robot seks selalu tersedia, dan tidak pernah mengatakan tidak,” kata seorang ahli robotika dari Kirkwood College, Iowa, Joel Snell seperti dilansir Dailymail, Selasa 15 November 2016.
Tetapi, di sisi lain, para produsen robot pasti memiliki alasan dan pembelaan di balik itu. Seperti salah satu perusahaan robot seks yang berbasis di San Fransisco, RealDoll, menurut CEO RealDoll, Matt McMullen, robot seks bukan malah membuat ketergantungan, tetapi ini untuk pelatihan seks bagi pria yang tidak handal di ranjang.
“Berhubungan seks dengan robot akan membantu Anda dengan keahlian. Ini akan membuat Anda bertahan lebih lama di tempat tidur, mencoba posisi yang berbeda, dan menjadi lebih berani,” kata McMullen.
Jadi, robot seks, dia anggap sebagai bumbu seks dalam kehidupan seorang pria.
Baru-baru ini, RealDoll meluncurkan robot seks yang dibanderol dengan harga US$5 ribu, atau sekitar Rp66 juta. RealDoll menyematkan teknologi yang memungkinkan robot untuk berkomunikasi, seperti tertawa dan merayu, serta kepribadian yang bisa diatur pemiliknya. Bahkan, sebaliknya, pemilik bisa merayu robot tersebut.
Dalam tulisannya Dailymail memprediksi, pada 2050, robot seks akan menggantikan peran wanita dan mereka akan menjamur di mana pun. (asp)