Atom, Aplikasi Mobile Shopping UKM dari Bandung
- www.cyberlabs.asia
VIVA.co.id – Ketertarikan pada bisnis jualan online, membuat Firlia Nastiti, mahasiswi Manajemen Bisnis Teknologi Informasi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Telkom University menaruh perhatian lebih terhadap para UKM di dunia digital. Tidak heran jika skripsi yang dibuatnya sebelum lulus, juga berkaitan dengan persoalan tersebut.
Wanita yang masih menunggu jadwal wisuda ini membuat sebuah aplikasi lokal bernama Atom bersama koleganya di dalam sebuah startup bernama Cyberlabs. Setelah startup dari Bandung itu kelar membuat Atom, Firlia pun bertindak sebagai Chief Marketing Officer (CMO) di Cyberlabs, dan Chief Eexecutive Officer (CEO)-nya adalah koleganya, Ahmad Syarif Hidayatullah.
Menurut Keterangan resmi Cyberlabs, Senin 31 Oktober 2016, hingga saat ini perusahaan rintisan itu terus diajak untuk memamerkan aplikasi yang dikembangkan di Bandung tersebut. Pekan kemarin, Firlia mengaku diajak oleh Telkom untuk mempresentasikan aplikasi Atom di hadapan Menteri BUMN Rini M. Soemarno di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dalam rangkaian ulang tahun kementerian tersebut.
"Senang sekali diberi kesempatan ini. Awalnya ketika ikut pameran Bandung ICT Expo dua pekan lalu, saya presentasikan Atom di depan Dirut Telkom (Alex Sinaga). Kemudian dikabari untuk dampingi beliau presentasi depan Bu Menneg BUMN," katanya
Dari sekian produk, Atom akan ditampilkan dan ditonjolkan. Sebab, layanan pembuatan mobile tersebut dinilainya paling sejalan dengan visi dan sejumlah program dari kementerian tersebut khususnya dan Pemerintahan Jokowi umumnya.
Firlia baru lulus dari jurusan Manajemen Bisnis Teknologi Informasi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Telkom University pada Juni lalu. Namun menariknya, dia baru dapat jadwal diwisuda pada November ini. Jalinan dengan Atom diawalinya saat dirinya berbisnis online shopping dan menyusun skripsi.
"Dulu bisnis online, dan susun skripsi dengan kesimpulan UKM di Indonesia itu butuh layanan digital. Mereka sangat perlu aplikasi mobile untuk memajukan bisnisnya namun terkendala akses dan biaya," katanya.
Menurut dia, seluruh pencapaian tersebut pesat terjadi setelah ikut Indigo Creative Nation tahun lalu. Setelah terseleksi, mereka ikut berbagai mentoring di Bandung Digital Valley (BDV) maupun Jakarta Digital Valley.
"Hingga akhirnya kami diinjeksi modal Rp120 juta dan kemungkinan akan ditambah lagi. Tapi paling penting dari itu adalah terbukanya jaringan ke mana-mana, terutama seperti bisa presentasi depan Ibu Menteri," kata gadis berperawakan kecil ini.
CyberLabs yang sudah ada sejak 2014 ini merasakan lompatan berkat akses tersebut, yang belum tentu mudah diperoleh jika berusaha sendiri.
(mus)