China Dituding Berupaya Mematikan Internet Dunia

Peta akses internet.
Sumber :
  • ww.bgr.com

VIVA.co.id – Pakar keamanan siber mengungkap dunia infrastruktur internet baru saja mendapatkan cobaan berat. Serangkaian percobaan serangan dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melumpuhkan internet dunia.

Kiamat Digital Mengintai, Hacker Canggih Bobol Sistem Pertahanan Negara

Hal ini diungkap Bruce Shneier dari Berkman Center Harvard, yang juga CTO IBM Resilient. Menurutnya, percobaan serangan menyasar hampir semua perusahaan penyedia infrastruktur dasar internet. Serangan dilakukan hanya sekadar untuk mengetahui skala kekuatan yang dimiliki masing-masing perusahaan itu.

"Berdasarkan skala penyerangan yang dilakukan, paling mungkin serangan ini dilakukan oleh negara pemilik satuan siber terbesar. China berada di bagian atas dari daftar negara terduga pelaku penyerangan ini," ujar Shneier, seperti dikutip dari Fortune, Selasa, 27 September 2016.

Pakar Ungkap Cara Ampuh Lawan Serangan Siber yang Marak

Dikatakan Shneier, tujuan utama percobaan serangan ini adalah pemadaman internet di seluruh dunia dan mematikan situs-situs yang ada, termasuk email yang menggunakan domain tingkat atas (top-level domain).

"Kebanyakan serangan menggunakan metode standar, yakni DDoS, namun dalam kapasitas yang lebih besar. Server dibombardir DDoS secara bertahap, memaksa perusahaan untuk mau mendemonstrasikan kemampuan mereka untuk bertahan menghadapi serangan," kata Shneier.

Indodax Sudah Beroperasi Lagi, Catat Transaksi hingga Rp547 Miliar

Selain itu, ada juga serangan yang tidak mengandalkan DDoS, termasuk upaya untuk mengutak atik alamat internet dan melakukan routing.

Ungkapan Shneier ini sama dengan apa yang pernah dilaporkan oleh perusahaan registrasi domain, Verisign. Kala itu, Verisign melaporkan adanya serangan DDoS yang berkelanjutan, lebih sering, berbahaya dan lebih kompleks.

MOU Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Nigella Group (Doc: Istimewa)

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Perkembangan Pesat Teknologi, Perusahaan Turki ini Sebut Blockchain Bisa 'Tangkis' Seranga

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024