Banyak 'Sampah' di TV, Beriklan di Facebook Lebih Efisien
- U-Report
VIVA.co.id – Perkembangan perangkat mobile memang kian masif. Kondisi ini menjadi tantangan baru bagi perusahaan untuk melakukan pemasaran maupun penyebaran iklan melalui perangkat mobile.
Popularitas platform media sosial bisa menjadi peluang bagi para pengiklan untuk menyasar target audiense mereka. Meskipun diakui, TV masih kuat dalam menjangkau audiens.
Country Director Facebook Indonesia, Sri Widowati mengakui, dalam kekuatan televisi sebagai wadah penyalur iklan. Namun, iklan melalui Facebook menawarkan potensi yang lebih baik.
"Jadi, kami meningkatkan jangkauan dari iklan. Kalau iklan di TV digabungkan dengan Facebook, maka akan lebih jangkauannya, dan secara investasi jauh lebih bagus," kata Sri kepada VIVA.co.id di sela-sela acara Mobile Marketing Association (MMA) di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis 22 September 2016.
Sri mengatakan, iklan di Facebook bisa lebih efisien, karena bisa menyasar konsumen secara lebih spesifik, sebab mengetahui profil dan perilaku pengguna melalui platform online. Dengan demikian, pengiklan akan mendapatkan keuntungan, yakni konsumen ditarget secara spesifik dan akhirnya investasi yang dikeluarkan menjadi lebih hemat dibanding pada platform televisi.
"Kalau TV, kan yang nonton banyak. Ada bapaknya, ada ibunya, tetangganya, anaknya. Rame-rame. Itu menjadikan kita tak bisa menarget secara spesifik. TV kan banyak spoiler-nya, banyak sampah, banyak spamnya, ya," jelas dia.
Dia mengatakan dengan beriklan di Facebook bisa mentarget kluster tersebut secara lebih tajam dan secara investasi jauh lebih efisien.
"Jadi, Facebook itu meningkatkan jangkauan dan harga investasi jauh lebih sedikit dan kecil. Kenapa? Karena, target audiens sangat spesifik, jadi lebih efisien," ujarnya. (asp)