Aplikasi Gay Dukung Pemblokiran Konten Porno di Indonesia

Pendiri Blued, Geng Le.
Sumber :
  • GSN

VIVA.co.id – Meski tidak punya kantor perwakilan di Indonesia, aplikasi gay asal China, Blued, mengaku mengikuti perkembangan tentang kontroversi konten lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Tanah Air. 

Sebulan, Mesin Sensor 'Habisi' 72 Ribu Situs Pornografi

Aplikasi Blued malah mengaku tak alergi dengan pemblokiran konten negatif yang gencar digelorakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

"Kami terus melakukan pemantauan mengenai perkembangan terkini kondisi di Indonesia. Seperti yang diketahui, kami sangat mendukung langkah Kominfo dalam memberantas konten pornografi, kekerasan, narkoba, dan SARA melalui media internet maupun media sosial,” tulis Blued dalam keterangannya, Jumat 16 September 2016. 

Alasan Kominfo Aplikasi Gay Sulit Dibendung

Blued menegaskan mendukung upaya pemblokiran yang dilakukan Kominfo, sebab hal tersebut merupakan hal yang sejalan dengan visi perusahaan. 

“Karena kami juga sedang dalam proses melakukan pemberantasan hal-hal tersebut melalui aplikasi Blued," tulis Blued. 

Kominfo Tutup (Kembali) Aplikasi Gay, Blued

Selain itu, Blued mengakui sangat menghargai dan menghormati proses yang ditempuh oleh Kominfo dan kepolisian, dan tidak ada maksud untuk melakukan perlawanan sama sekali.

Sebelumnya, polisi telah menemukan 18 aplikasi gay yang sudah menyebar di Indonesia.  Setelah diverifikasi dan penilaian tim panel Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif (FPSBN), per Kamis 15 September 2016, pemerintah telah memblokir tiga aplikasi, yaitu BoyAhoy, Grindr dan Blued.

(ren)

Pendiri Blued, Geng Le.

Aplikasi Gay Asal China yang Pernah Gegerkan Indonesia IPO di Amerika

Blued lagi mencari dana segar Rp693 miliar dari pasar modal.

img_title
VIVA.co.id
19 Juni 2020