Posting 'Lagi Nge-Gym,' Dianggap Punya Masalah Kejiwaan
- Pixabay/ xusenru
VIVA.co.id – Banyak dari para pengguna media sosial yang kerap memposting status sedang melakukan kegiatan olah raga. Tapi tahukah anda, ilmuwan menganggap jika orang seperti itu ternyata memiliki masalah kejiwaan?
Mungkin ada kepuasan tersendiri bagi pengguna media sosial untuk memposting setiap kegiatannya, terutama postingan kegiatan olahraga atau gym. Menurut penelitian dari ilmuwan Brunel University, London, mereka yang sering memposting kegiatan olahraga bisa jadi punya masalah psikologis.
Sebelum menyimpulkan hal ini, para peneliti terlebih dulu melakukan riset terhadap para pengguna media sosial di Facebook.
Dilansir dari Independent, Jumat 16 September 2016, salah seorang peneliti, Tara Marshal, menyebut, orang yang suka memposting kegiatan olahraga mereka, bahkan disertai foto, yang cenderung sangat narsis. Kata Marshal, biasanya tujuan utama mereka memposting adalah sekedar ‘membual’ untuk memberitahukan berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menjaga penampilan mereka.
“Para pengguna yang sering memperbaharui ‘prestasi’ mereka (melalui Facebook), didorong oleh kebutuhan atas (meminta) perhatian dan pengakuan dari teman di Facebook,” ujar Marshal.
Oleh karena itu, Marshal memperingatkan, si pengguna sudah pasti ‘haus’ perhatian dan mencarinya dengan cara memposting kegiatan olahraga. Saat teman mereka memberikan komen atau Like, rasa 'haus' itu akan terbayarkan.
"Cobalah perhatikan tanggapan teman-teman di Facebook anda. Bisa jadi mereka komen karena sungkan atau rasa kesopanan, postingan anda di beri komentar dan tanda ‘like’. Namun sebenanya bisa jadi diam-diam mereka tidak menyukai tampilan yang 'egois’," kata Marshal.
Oleh karena itu, cobalah menahan diri memposting kegiatan dan kemajuan di ‘dunia’ gym. Mungkin teman di Facebook anda akan berterima kasih.
(ren)
Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea
Para profesional medis atau dokter mendapat peluang untuk menjajaki karier di Korea dan Indonesia. Posisi yang terbuka mencakup tiga aspek industri perawatan kesehatan.
