Orangtuanya Ditipu Scammer, Hacker Ini Balas Dendam

Ilustrasi peretas (hacker).
Sumber :
  • allpinoynews

VIVA.co.id – Seorang hacker mengklaim telah mengerjai scammer yang berusaha menipu kedua orangtuanya. Hacker itu melakukan infeksi virus balik ke penipu online tersebut.

Hal ini diungkap sang hacker, yang bernama Ivan Kwiatkowski, dalam postingan di blognya. Dia mengatakan, penipu di dunia maya itu berusaha memasukkan malware pemerasan (ransomware) ke dalam komputer kedua orangtuanya.

Dikutip dari Business Insider, Kwiatkowski mengisahkan kala itu orangtuanya sedang menyusuri dunia maya. Mereka tidak sengaja berkunjung ke sebuah situs palsu. Situs tersebut langsung memberikan peringatan jika komputer orang tua Kwiatkowski telah terinfeksi virus.

"Dalam notifikasi itu disebut jika komputer telah terinfeksi virus bernama Zeus. Orangtua saya diarahkan untuk menghubungi Layanan Pelanggan yang akan membantu menghilangkan virus tersebut dan semua permasalahan yang ada di komputer itu," jelas Kwiatkowski.

Kwiatkowski, yang bekerja sebagai peneliti keamanan jaringan komputer langsung curiga dengan penawaran ini. Dia pun meladeni dengan menggunakan mesin virtual berbasis Windows XP dan menghubungi layanan pelanggan itu.

Dia pun disarankan untuk menginstal sebuah aplikasi untuk mengendalikan komputer dari jarak jauh. Aplikasi ini diklaim scammer itu akan membantu mereka memperbaiki komputer. Ujung-ujungnya, scammer itu meminta Kwiatkowski untuk membayar aplikasi tersebut.

Tiba waktunya Kwiatkowski membayar software itu melalui kartu kredit. Kwiatkowski memberikan detail kartu kredit palsu. Si scammer pun mengabarkan bahwa kartu kredit tersebut tidak bisa berfungsi. Sebagai gantinya, Kwiatkowski diminta memfoto kartu kredit tersebut dan mengirimkannya ke scammer.

Kwiatkowski pun mengirimkan file berbahaya yang telah berisi ransomware. Dia menuliskan file itu dengan nama 'Photo (823).png.zip, lalu mengirimkannya ke scammer tersebut.

Profil Indodax, Platform Trading Didirikan Dua Sahabat hingga Catat Transaksi Bulanan Rp 2 T

Setelah mencoba berkali-kali, si scammer pun menyerah. Sepertinya file berisi malware yang dikirim Kwiatkowski telah menginfeksi komputer si scammer. Tidak ada lagi komunikasi dengan Kwiatkowski setelah itu.

"Scammers tidak punya waktu untuk memisahkan mana korban yang mudah ditipu, mana yang tidak. Model bisnis mereka bergantung pada kenyataan bahwa hanya orang-orang yang mudah ditipu yang akan meladeni. Sekarang mereka telah mendapatkan ganjarannya lewat spam yang dikirimkan kembali ke mereka. Dengan demikian beban kerja mereka akan meningkat dan diharapkan akan kapok menipu," kata Kwiatkowski.

Indodax Diduga Kebobolan, Kerugian Disebut Capai Rp 335 Miliar
MOU Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Nigella Group (Doc: Istimewa)

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Perkembangan Pesat Teknologi, Perusahaan Turki ini Sebut Blockchain Bisa 'Tangkis' Seranga

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024