Pakar: Pokemon Go Bukan Augmented Reality
- REUTERS/Mark Kauzlarich
VIVA.co.id – Pokemon Go mulai membuat para pengguna smartphone keranjingan. Jumlah pengguna aplikasi game yang diduga menggunakan format Augmented Reality (AR) ini terus meningkat. Namun benarkah game ini menggunakan format AR?
Saat bermain Pokemon Go, pengguna memang harus mengandalkan fitur kamera dan sistem pelacakan lokasi (GPS) yang ada di smartphone, baik Android maupun iPhone. Saat memindai lokasi, karakter Pokemon akan muncul secara tiba-tiba dalam bentuk superimpose digital. Banyak orang yang menyebut ini sebagai teknologi AR namun seorang pakar mengatakan jika itu bukan AR.
"Istilah AR banyak digunakan di beberapa teknologi berbeda, termasuk Google Glass dan HoloLens. Dengan AR, pengguna bisa melihat teks dan gambar muncul di depan mata. Namun AR akan benar-benar memberikan pengalaman virtual yang nyata, mengikuti gerak pengguna. Sedangkan Pokemon Go lebih kepada perpaduan antara hal nyata dan teknologi augmented. Lebih disebut sebagai location based-entertainment ketimbang AR," ujar Ken Perlin, Profesor Komputer Sains dari New York University Media Research Lab, seperti dikutip dari Scientific American, Kamis, 14 Juli 2016.
Profesor yang telah berpengalaman berpuluh tahun dengan virtual reality (VR) dan AR ini menjelaskan lebih lanjut jika Pokemon Go hanya menyematkan sebuah gambar ke dalam tampilan yang ada di perangkat. Ini disebut sebagai hiburan berbasis lokasi dan tidak bisa dikatakan sebagai AR, yang arti sebenarnya adalah membuat otak percaya dengan penyatuan sebuah objek ke dalam situasi nyata.
"Ada perbedaan fundamental antara, membuat otak menyatukan objek ke dalam realita, ketimbang hanya memberitahukan ada sesuatu objek yang menjadi bagian dari realita," ujar Perlin, yang pernah memenangkan Academy Award saat menemukan cara untuk meningkatkan performa grafis komputer.
Namun begitu, Perlin mengakui jika fenomena Pokemon Go cukup penting bagi kesadaran masyarakat akan AR. Meski dia kukuh mengatakan Pokemon Go adalah Location Based Entertainment, dia yakin jika banyak merek komersial yang akan mulai tertarik menggunakan AR sebagai bentuk promosi.
Dia membocorkan, sejatinya pengembang game Pokemon Go, Niantic Inc, pernah membuat game dengan platform mirip sebelumnya. Game tersebut bernama Ingress yang diluncurkan pada 2013 dan merupakan game berbasis lokasi dengan banyak pemain secara online. Jumlah pengguna Ingress sampai hari ini hampir sama dengan yang dikumpulkan Pokemon Go dalam beberap hari saja.
Jumlah pengguna aktif Pokemon Go sendiri saat ini masih belum terlalu jelas. Beberapa media online menyebut jika pengguna aktif Pokemon Go ada sekitar 15 sampai 20 juta orang, hanya di Amerika. Pokemon Go sekarang telah menarik perhatian pengguna di Eropa dan Asia.