Pokemon Go dan Ancaman Pencurian Data Pribadi
- REUTERS/Mark Kauzlarich
VIVA.co.id – Deman permainan terus melanda ke berbagai negara, tak terkecuali dengan Indonesia. Namun, tanpa disadari dengan memasang permainan tersebut di ponsel pintar, maka ancaman data pribadi pengguna semakin mudah dicuri.
Untuk menjalankan Pokemon Go, tentunya pengguna harus disertakan alamat email terdahulu sebagai syarat login, sebelum berburu Pokemon di sekitarnya. Bahkan, terkadang game tersebut meminta akses penuh untuk mengeksplorasi data pengguna yang meminta di luar ID pengguna dan alamat email.
Pengembang permainan , Niantic Labs, tak membantah bahwa memang permainan itu meminta akses penuh saat pengguna memulai permainan di iOS dan Android. Tapi belakangan Niantic memperhatikan privasi pengguna.
"Setelah kami menyadari kesalahan ini, kami mulai bekerja memperbaiki sisi klien yang hanya meminta izin untuk profil dasar Google, sejalan dengan benar-benar yang kita akses," kata Niantic dikutip dari Cnet, Rabu, 13 Juli 2016.
Cnet menyebutkan, pada kondisi awal tersebut memungkinkan Niantic dapat masuk ke semua informasi penggunanya. Niantic mampu mengirim, menghapus, dan mengirim sesuatu dari akun penggunanya. Dengan kata lain, login dengan akun Google merupakan cara efektif untuk menyerahkan email, kontak, foto, dokumen, dan semuanya.
Mengenai isu tersebut, Google belum memberikan respons. Sementara, Niantic mengklaim mereka tak mengakses di luar alamat email pengguna yang menjalankan Pokemon Go.
"Google telah diverifikasi bahwa tidak ada informasi lain yang diterima atau diakses oleh Pokemon Go. Google akan mengurangi izin Pokemon Go untuk hanya mengakses data profil dasar saja dalam menjalankan permainan dan pengguna tidak perlu mengambil tindakan sendiri," ucap Niantic.