Rekening Bersama Bisa Jadi Solusi Cegah Penipuan e-Commerce
- U-Report
VIVA.co.id – Kepercayaan pengguna e-commerce dalam bertransaksi ternyata masih minim, khususnya terkait dengan pembayaran. Tidak heran jika para pelaku e-commerce menyediakan banyak pilihan sistem pembayaran untuk mempermudah transaksi.
Salah satu yang sedang marak adalah penggunaan rekening bersama. Sebelumnya forum jual beli di Kaskus telah lebih dulu mempopulerkan sistem ini. Sekarang situs Jualo mengekor dengan menghadirkan Jualo Escrow, sistem pembayaran melalui satu rekening yang bisa digunakan bersama-sama.
"Kami melihat banyak kasus pengguna kehilangan uang akibat transaksi online. Kami ingin menjamin 100 persen keamanan pengguna ketika berjual beli barang bekas secara online. Kami percaya Jualo Escrow adalah solusi yang tepat," ujar Chaim Fetter, pendiri Jualo.com, dalam keterangannya, Senin, 27 Juni 2016.
Dipaparkan Chaim, sistem ini telah melalui beta tes yang dilakukan pada kuartal terakhir tahun lalu dan sekarang siap untuk digunakan.
Chaim mengungkapkan, dalam pengamatannya saat ini, setidaknya ada tiga hambatan bagi penjual dan pembeli saat bertransaksi di dunia maya. Hambata itu adalah kurangnya kepercayaan, kurangnya pilihan pembayaran, dan kurangnya layanan antar yang mudah.
"Jualo Escrow akan mempercepat proses pengantaran barang. Kombinasi antara rekening bersama dan jasa antar, akan mampu menjadi solusi untuk menangani hambatan tersebut. Setidaknya sudah ada tiga bank yang mendukung Escrow kami, yaitu Permata, BCA dan Mandiri," papar Chaim.
Chaim menambahkan, produk yang paling banyak dicari dan ditransaksikan lewat rekening bersama di Jualo yakni HP, produk fashion dan elektronik.
Selain fitur Jualo Escrow, saat ini situs jual beli barang bekas itu pun sedang menyiapkan fitur kredit konsumen. Bekerja sama dengan beberapa institusi finansial ternama di Indonesia, fitur ini akan membantu pengguna untuk membiayai pembelian di Jualo.com.
(ren)
Program PMT Berbahan Lokal Manfaatkan Kecanggihan Teknologi
Penggunaan platform online mendorong pengadaan barang dan jasa lebih akuntabel, melibatkan UMKM.
