Ramadan, ATSI Sebarkan 'Virus' Internet Sehat

Ilustrasi mobile data di smartphone.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) memanfaatkan bulan Ramadan untuk menyebarkan 'virus' dan sehat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah agar masyarakat berlaku cerdas dan menghindari dampak negatif dari penggunaan internet.

Ketahuan Nyopet Saat Mudik Lebaran, Pria Ini Diamuk Massa

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, berinternet cerdas dan merupakan seorang pengguna internet yang dapat mengelola dan memanfaatkan teknologi secara bijak, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak melanggar etika dan kode etik berinternet.

Mengenai upaya pemerintah itu, Ketua ATSI Alexander Rusli mengungkapkan, sosialisasi perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat mengenai penggunaan internet yang sehat dan cerdas. Alex menuturkan, perlu juga dilakukan sosialisasi terus menerus sehingga internet memberi dampak yang positif.

Jelang Lebaran, BBM di Ternate Langka

"Sebenarnya, kampanye ini bukan hanya kami lakukan pada bulan Ramadan, tetapi momen Ramadan yang banyak mengajarkan menahan hawa nafsu, adalah saat yang tepat untuk mengurangi penggunaan internet yang negatif," ujar Alex dalam siaran persnya, Rabu, 8 Juni 2016.

Alex melanjutkan, kehadiran Ramadan ini merupakan momen yang tepat untuk menyebarkan virus internet sehat dan cerdas. Sebab, menurutnya, banyak bukti korelasi antara tindakan negatif dan penggunaan internet yang tidak baik, seperti pornografi, penipuan, dan lain sebagainya.

Lebaran, Umat Islam Diminta Tak Pamer Kekayaan

"Bulan Ramadan ini, ATSI mengajak seluruh pengguna mobile internet untuk menggunakan internet dengan cerdas," ujar Alex.

Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta jiwa, pendapatan domestik bruto per kapita 2014 sebesar Rp33,9 juta atau US$2500. Indonesia juga merupakan populasi layanan Facebook keempat terbesar di dunia, dengan 75 persennya diakses melalui mobile, dan negara Twitter ketiga di dunia dengan 385 tweet per detik.

Dengan profil digital yang begitu tinggi, timbul risiko dan dampak negatif yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia atas layanan apabila pemanfaatan layanan internet tidak dilakukan secara bijak.

"Untuk menghindari atau meminimalkan dampak negatif dari penggunaan internet, Penyelenggara Telekomunikasi anggota ATSI, akan melakukan kampanye dengan berbagai sarana media.” 

Data dari Kementerian Kominfo menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia pada saat ini mencapai 82 juta orang dan berada pada peringkat ke-8 dunia.  Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun.

(mus)

Foto Ilustrasi pemudik menunggu antrean.

Kemampuan Anda Menyetir Cuma 3 Jam, Jangan Dipaksa

Saat mudik Anda kerap dipaksa menyetir belasan jam tanpa henti.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2016