Google Kini Punya Fitur Mirip Twitter
- TheSEMPost
VIVA.co.id – Google dikabarkan sedang menguji coba fitur baru yang kemungkinan dinamakan Google Post. Fitur yang masih dalam bentuk beta itu memungkinkan publisher memposting konten ke dalam Google Search.
Menurut ReCode, Senin 2 Mei 2016, Google bertindak sebagai pihak yang akan meluncurkan konten yang disediakan publisher. Konten itu akan tampil dalam bentuk yang lebih besar. Tidak hanya berupa teks tapi juga gambar, video dan link berita.
Ketika publisher memasukkan konten, Google akan meletakkannya ke dalam situs resmi dengan alamat posts.google.com. Artikel yang ditulis terbatas hanya sampai 14.400 kata. Bisa juga ditambah dengan lebih dari 10 gambar pendukung, bahkan video.
Ini merupakan peningkatan yang cukup besar mengingat selama ini Google Search hanya untuk mesin pencarian dengan hasil terpisah antara teks, gambar dan video.
Sayangnya, konten yang dipublikasi tidak bisa bertahan lama, hanya mencapai tujuh hari. Setelah seminggu, konten memang masih ada di situs Google Posts namun tidak akan muncul lagi di mesin pencarian.
"Kami masih terus menguji coba mengenai tampilan dan pengalaman pengguna terkait fitur ini, termasuk juga mengeksplor potensi penggunaannya yang masih tersembunyi," ujar pihak Google.
Sayangnya, Google belum memastikan jika fitur ini bernama Google Post. Sampai saat ini, menurut pihak Google, masih dicari nama yang tepat untuk fitur tersebut.
Menyingkirkan Twitter?
Meski masih beta, fitur baru ini sudah membuat beberapa perusahaan, khususnya sosial media, ketar-ketir. Twitter, misalnya, merasa terancam dengan fitur yang diyakini bernama Google Post ini.
Seperti diketahui, Google selama ini telah memiliki kontrak kerja sama dengan Twitter untuk menyertakan hasil pencarian di Google Search. Dengan fitur baru ini, secara tidak langsung Google membutuhkan perhatian dan klik dari konsumen. Secara otomatis, Google akan mendahulukan fitur miliknya ketimbang harus mempublikasi postingan Twitter.
Bahkan sebelumnya, Twitter juga sudah mulai berpindah identitas, dari semulai sebagai aplikasi sosial media kini menjadi aplikasi berita di mobile.
"Kami yakin fitur baru ini akan memberikan saluran alternarif lain kepada pengguna, dengan konten yang lebih kaya. Pengguna manapun bisa membagi info atau berita apapun sehingga orang bisa langsung mencari di Google, tanpa harus saling follow di Twitter. Hasil pencarian Twitter juga masih bisa ditemui di pencarian," kata juru bicara Google.
(ren)