Dikritik Netizen, Video Gojek Jual Nasionalisme Hilang
- Vivanews/Agus
VIVA.co.id – Sebuah video beredar di dunia maya sejak kemarin dari CEO Gojek, Nadiem Makarim. Dalam video itu Nadiem berbicara, lagi-lagi menyebut Gojek karya anak bangsa dan mengajak untuk jiwa nasionalisme dengan bergabung dengan layanan transportasi online tersebut.
"Jika Anda punya keinginan membela negara, jika anda punya semangat 45 yang ingin berkobar, gabunglah dengan karya anak bangsa," demikian tuturan Nadiem dalam video tersebut.
Sayangnya, video yang diunggah di Youtube dan disebar melalui akun Twitter resmi Gojek tidak mendapat respons positif. Nadiem dan Gojek malah dianggap menggunakan Merah Putih dan nasionalisme sebagai bahan jualan. Banyak yang menganggapnya sebagai hal yang norak, lebay (berlebihan) dan dangkal.
Bahkan, tidak sedikit netizen yang menganggap Gojek melakukan praktik persaingan tidak sehat.
Video gojek merah putih nyari virality dengan playing enemy? Atau sengaja jualan nasionalisme?
— Prasetyo Andy W. (@praw) April 21, 2016
apakah nasionalisme hanya ttg cari duit (harus) pakai yg lokal? memangnya duit gojek 100% lokal? apa kalo gak dgn gojek, nggak nasionalis?
— donnybu (@donnybu) April 22, 2016
Agak2 ngehek juga ownernya Gojek, sok nasionalisme, padahal programmer gojek kebanyakan orang India..
— Crazy Diamond (@Arzal_) April 21, 2016
Ini bos gojek mau nya apa sih? Nasionalisme matamu suwek kui.
— adi adriandi ™ (@masgufi) April 22, 2016
Meraup keuntungan pake kata nasionalisme. ga pake gojek, ga nasionalisme gitu? Persaingan ga sehat @gojekindonesia https://t.co/SG8p6lLWs2
— Fredy Schaduw (@fredyjschaduw) April 22, 2016
Nasionalisme bisa diwujudkan dengan menggratiskan Go-Clean buat rumah kebanjiran. Meski memang lebih gampang diucapkan di video.
— kramput (@kramput) April 21, 2016
Hingga kini video Nasionalisme Gojek itu tidak bisa lagi diakses di Youtube. (asp)