Bahaya Keylogger Mengintai Pecandu Transaksi Online

Konferensi pers Kaspersky soal potensi serangan peretas global
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Teknologi telah membuat segala sesuatu menjadi lebih efisien, termasuk soal transaksi online seperti transfer bank, berbelanja di dunia maya, hingga melakukan pembayaran melalui rekening bersama.

Biar Enggak Ketipu, Ini 7 Tips Cerdas Bertransaksi Online yang Wajib Kamu Tahu!

Bila Anda termasuk yang melakukan hal tersebut, maka sekarang lebih baik waspada, karena Keylogger tengah mengintai para konsumen transaksi online.

Peredaran Keylogger di dunia maya tersebut berhasil diungkap oleh Kaspersky Lab. Disebutkannya, Keylogger memungkinkan dapat mencuri segala data-data pribadi pengguna internet dengan mudah tanpa diketahui sang empunya.

Sering Transaksi Online, Catat 5 Hal Ini Biar Uang Aman di Dunia Maya

"Baik itu online shop, bank transfer, maupun rekening bersama memiliki tingkat kerentanan masing-masing. Para peretas memungkinkan mencuri data-data pribadi pengguna melalui Keylogger. Kalau dulu Keylogger ini berbentuk software, sekarang sudah berbentuk hardware dan dijual secara terbuka," ungkap Territory Channel Manager Kaspersky Lab, Dony Koesmandarin ditemui di Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.

Dony menjelaskan, Keylogger dinilai berbahaya karena dapat merekam segala aktivitas pengguna internet, termasuk soal transaksi online. Dengan mengaktifkan perangkat tersebut ke beberapa perangkat, seperti komputer, laptop, tablet, hingga smartphone maka data pribadi korban bisa diraup dengan mudah.

Livin' By Mandiri Klaim Mampu Proses 11.000 Transaksi per Detik

"Bahkan orang yang mencuri atau kita sebut peretas ini akan mengetahui kata-kata apa saja yang diketik melalui keyboard pengguna. Untuk mendapatkan password korban, bisa diperoleh," ungkap dia.

Dalam mendeteksi Keylogger berada dalam perangkat, dikatakan Dony, pengguna akan kesulitan menemukannya. Terlebih lagi, lanjut dia, banyak pengguna yang merasa acuh dan malas untuk memeriksa perangkatnya tersebut dalam kondisi aman atau sedang disusupi oleh virus dan malware.

Untuk mengantisipasi keberadaan Keylogger, Dony menyarankan agar pengguna menggunakan antivirus yang sudah disematkan di komputer atau ponsel pintarnya. Hal itu, menjadi salah satu cara yang efektif dalam mengatasi adanya pencurian data-data pribadi saat melakukan transaksi online.

Untuk diketahui, Kaspersky Lab juga melakukan survei mengenai transaksi online. Survei yang diambil dari 11.000 konsumen, didapati sekitar 58 persen responden masih menghindari untuk menggunakan penyedia jasa keuangan. Kaspersky Lab mengamati, para responden ini masih khawatir insiden keamanan data juga menyeret para penyedia jasa keuangan.

Meski begitu, 59 persen responden justru memilih penyedia jasa keuangan atau bertransaksi dengan toko online. Sebab, mereka percaya atas langkah keamanan yang ditawarkan toko online maupun penyedia jasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya