Ini Poin yang Bikin Facebook Hapus Konten Anti LGBT?

Postingan Tere Liye yang mengkritik LGBT
Sumber :
  • Tangkapan layar akun Facebook Tere Liye

VIVA.co.id – Beberapa pengguna Facebook yang mengunggah postingan perlawanan terhadap Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) kecewa dengan situs jejaring sosial terbesar itu. Sebab, begitu pengguna memosting konten yang bernada anti LGBT, maka Facebook menghapus konten tersebut.

Meninjau Fenomena LGBT di Indonesia dalam Perspektif KUHP

Dalam keterangnnya pada postingan yang dihapus, Facebook memutuskan menghapus konten kontra LGBT, karena tidak sesuai dengan Standar Komunitas Facebook.

Facebook mengatakan, menciptakan standar komunitas untuk membuat platform-nya sebagai tempat yang aman bagi orang yang terhubung dengan dunianya.

Calon Komisioner KPI Bicara LGBT di Dunia Penyiaran

"Kebijakan ini akan membantu Anda memahami jenis kiriman yang dapat diterima, dan jenis konten yang dapat dilaporkan dan dihapus. Karena keragaman komunitas global kami, maka penting untuk diperhatikan bahwa sesuatu yang tidak Anda setujui atau mengganggu Anda belum tentu melanggar Standar Komunitas kami," demikian pengantar dalam Community Standard Facebook.

Terkait dengan ketentuan yang membuat Facebook menghapus konten ada beberapa bagian.

Lima Artis Tampan Ini Justru Jadi Gay

Pada bagian 'Membantu menjaga Anda tetap aman', Facebook menuliskan akan menghapus konten, menonaktifkan akun, dan mungkin melaporkannya ke pihak penegak hukum apabila melihat risiko bahaya fisik, atau ancaman langsung terhadap keselamatan publik.

Pada bagian ini, ada beberapa poin yang bisa membuat Facebook menghapus konten pengguna. Poin tersebut, yaitu 'ancaman langsung', 'melukai diri', 'organisasi berbahaya', 'gangguan dan pelecehan', 'serangan terhadap tokoh masyarakat', 'aktivitas kriminal', 'kekerasan dan eksploitasi seksual', dan 'barang dengan peraturan khusus'.

Kemudian, ada bagian lain yang mana Facebook bisa menghapus konten yang dihasilkan pengguna. Pada bagian 'Mendorong perilaku terhormat', Facebook menyadari dengan banyaknya komunitas di platform-nya, bisa muncul perbedaan pendapat yang sengit.

"Untuk membantu menyeimbangkan kebutuhan, keamanan, dan kepentingan komunitas yang beragam tersebut, kami mungkin menghapus konten tertentu yang bersifat sensitif atau membatasi pemirsa yang melihatnya," demikian ketentuan yang dimuat.

Pada bagian ini terdapat tiga poin, yaitu 'ketelanjangan', 'ungkapan kebencian', 'konten kekerasan dan konten berlebihan'.

***

Poin orientasi seksual

Pada poin 'ungkapan kebencian', Facebook menuliskan akan menghapus konten yang secara langsung menyerang seseorang berdasarkan ras, suku, asal-usul kebangsaan, keyakinan beragama, orientasi seksual, jenis kelamin, atau identitas gender, cacat, atau penyakit serius.

“Organisasi dan orang yang khusus mempromosikan kebencian terhadap grup yang dilindungi ini tidak diperbolehkan berada di Facebook. Seperti semua standar kami, kami bergantung pada komunitas kami untuk melaporkan konten ini kepada kami,” demikian ketentuan  tersebut.

Pada poin tersebut, Facebook menyadari kadang ada pengguna berbagi konten yang berisi ungkapan kebencian orang lain, tetapi bertujuan meningkatkan kesadaran, atau mendidik orang lain.

Dalam konteks itu, Facebook meminta, agar pengguna bisa secara jelas menyampaikan tujuannya. Facebook berdalih, dengan jelas tujuan penyampaian ungkapan tersebut, akan membantu Facebook memahami secara lebih baik kenapa pengguna membagikan konten tersebut. (asp)

Ilustrasi Pelaku LGBT

Menelaah LGBT dalam Perspektif Hukum Pidana

Menilik perspektif hukum pidana tentang LGBT

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2022