Netflix Dongkrak Kualitas Film di Indonesia

VIVA.co.id - Bagi industri film, adanya teknologi sangat menguntungkan mereka. Sebab, teknologi seperti layanan penyedian konten video itu merupakan masa depan yang cukup menjanjikan.

Hal itu disampaikan oleh penulis, sutradara, sekaligus produser, yakni Salman Aristo. Menurut dia, keberadaan konten video‎ seperti Netflix atau layanan sejenis lainnya, juga disetujui oleh para investor film.

"(Konten video) ini masa depan, saya sekarang sering develop (mengembangkan) web series. Karena konten video ini merupakan masa depan, maka medium tersebut harus dirangkul," kata dia ditemui usai acara 'pre-screening film pendek bersama Opera' di Lot 8, Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa, 2 Februari 2016.

Dia menceritakan, sekarang para investor memiliki sudut pandang yang berbeda terkait masuknya Netflix ke Indonesia. Disampaikan Salman, investor film ini mendorong kepada sineas untuk lebih kreatif lagi dalam membuat karya-karyanya.

"Investor sekarang punya pandangan, 'kalau Netflix masuk ke Indonesia, semua orang bersaing dengan memberikan kualitas bagus'. Investor bilang itu pas Netflix mau masuk ke Indonesia, eh besoknya sudah diblokir," Salman menjelaskan.

Alumnus Universitas Padjajaran, Sumedang, Jawa Barat ini menilai kalau kehadiran Netflix ataupun layanan lainnya, mendorong agar para sineas melahirkan karya terbaiknya. Jika tidak demikian, maka karya film yang dibuat akan kalah laku dibandingkan karya yang ada di Netflix.

"Ini kesempatan untuk mendorong kualitas, publik juga ingin mendapatkan karya yang terbaik. Pemodal sejak kapan punya pikiran soal kualitas, mereka biasanya hanya ingin uangnya balik. Adanya Netflix ini jelas baik untuk mendorong kualitas film di Indonesia," tutur dia.

Salman mengharapkan agar pemerintah bisa mengatasi persoalan tersebut dengan tepat, baik untuk industri film maupun dari sisi kemajuan teknologi yang semakin agresif, sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat.