Netflix Kecolongan, Pelanggan Gemar Akses Konten Terlarang
- REUTERS/Robert Galbraith
VIVA.co.id - Penyedia layanan streaming film dan acara TV, Netflix, kecolongan. Sebab pelanggannya diketahui sering menikmati konten video terlarang dengan menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN).‎ Dengan koneksi jalur pribadi itu, pelanggan dapat menyaksikan film yang tidak ada di negaranya.
Kesal akan 'kenakalan' para pelanggannya, penyedia konten video film dan televisi pun akan memberlakukan kebijakan baru, terkait pencegahan konten streaming yang tidak tersedia di negara mereka.
Netflix tak memberitahu secara pasti kapan peraturan baru tersebut akan diberlakukan. Namun, perusahaan asal Los Gatos, California, Amerika Serikat ini akan menerapkannya dalam waktu dekat.
"Dalam beberapa pekan mendatang, mereka yang menggunakan proxy dan ublockers hanya akan dapat mengakses layanan konten di mana mereka berada," ujar Wakil Presiden Konten di Netflix, David Fullagar dilansir Cnet, Senin, 18 Januari 2016.
Proxy atau sering disebut server proxy merupakan server atau web yang bisa meneruskan permintaan akses kepada server lain di internet. Proxy ini menjadi semacam perantara, dan bisa menghubungkan permintaan akses pengguna pada website yang diblokir.
Dengan menggunakan proxy itu, setidaknya identitas asli pengguna yang meminta akses tak diketahui. Jadi pengguna yang sebenarnya mengakses dari Indonesia, tapi terlihat mengakses dari negara tertentu.
Selama ini diketahui lisensi konten dari katalog Netflix bervariasi dari masing-masing negara-negara. Sehingga, ada film yang tersedia di satu negara, tapi tak ada di negara lainnya.
Misalnya di Australia, pelanggan di sana tidak bisa mengakses 'Parks and Recreation', kemudian di Inggris maka di sana tidak mendapatkan jalur streaming 'The Walking Dead'.
Bagi Netflix, VPN sangat diharamkan, karena teknologi tersebut memungkinkan dapat menyamarkan alamat ptorokol internet dengan mengubahnya rute koneksi‎ internet sebelum terhubung. Hal itu membuat pelanggan yang menggunakan proxy ini tidak terdeteksi keberadaannya.
Metode pemblokiran VPN oleh Netflix ini dinilai tepat. Sebab, Netflix sekarang sedang ekspansi besar-besar secara global dengan menambah 130 negara tambahan dari total 190 negara yang sudah tersedia layanan streaming dari Netflix. Saat ini, diperkirakan sekitar 70 juta pelanggannya di seluruh dunia ada di Amerika Serikat.
"Sementara itu, kami akan terus menghormati dan meneggakkan lisensi konten berdasarkan letak geografis," ucap Fullagar.