Mengenal Kode Baru 451 di Internet

Ilustrasi kode status 451
Sumber :
  • www.gadget.ndtv.com

VIVA.co.id - Pengguna internet tentu sudah akrab dengan kode status 404. Kode tersebut, muncul menandai halaman yang diakses pengguna tidak ditemukan. Kode 404, sayangnya tidak menjelaskan lebih detail, kenapa halaman website yang diinginkan tak tersedia.

Nah, kini kelompok insinyur yang tergabung dalam Internet Engineering Steering Group (IESG) kini menyepakati munculnya kode status baru, yaitu HTTP 451.

Jika kode HTTP 451 muncul dalam halaman internet yang diakses pengguna, itu berarti halaman website tersebut punya masalah dengan hukum.

Laman NDTV, dikutip Senin 21 Desember 2015, menyebutkan kode HTTP 451 berarti halaman punya problem hukum, atau disensor oleh pemerintah sebuah negara.

Pekan lalu, IESG mempublikasikan kode status HTTP tersebut untuk melaporkan adanya hambatan hukum. Pada 18 Desember, IESG menyetujui permintaan kode status tersebut.

Nantinya, kode status itu akan dilengkapi dengan skema Request for Comments (RFC). Tapi untuk saat ini, penerbit dan administrator website akan mulai mengimplementasikan kode status itu di website mereka.

Kode status ini memang sudah diminta oleh beberapa pendukung antisensor. Kelompok ini, telah lama meminta kode status HTTP yang menginformasikan soal sensor halaman internet.

Daftar Tiga Desa Jadi Percobaan Internet Terpadu

Pada 2013, pendukung keterbukaan internet mengajukan kode HTTP 451 secara spesifik saat halaman website tak tersedia, karena masalah hukum misalnya disensor oleh pemerintah, halaman tersebut sangat berbahaya mengancam keamanan nasional, privasi atau hak cipta.

"Kode status ini mengindikasikan server menolak akses ke sumber daya website sebagai konsekuensi permintaan hukum," tulis deksripsi kode status tersebut.

Kode HTTP 451 juga menandakan server yang diakses kemungkinan bukan server asli.

Disebutkan, permintaan hukum umumnya secara langsung berdampak pada operasi penyedia layanan internet dan mesin pencarian.

Dalam deskripsi juga dijelaskan respons penggunaan kode status ini harus meliputi penjelasan rinci pesoalan hukum tersebut. Apakah melanggar UU, atau peraturan yang berlaku, atau melanggar kelompok orang dan sumber daya tertentu.

Nama 451 disebutkan diambil dari novel Fahrenheit 451 yang terbit pada 1953. Dalam novel tersebut, sang penulis membayangkan sebuah tempat yang mana buku-buku dilarang terbit. (asp)