Tak Semua e-Commerce Kepincut Ramaikan Harbolnas
Rabu, 16 Desember 2015 - 16:18 WIB
Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- Meski ditajuk sebagai Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), tidak semua pemilik
e-commerce
ikut-ikutan. Tokopedia sepertinya menjadi satu-satunya platform
e-commerce
yang tidak kepincut ramainya Harbolnas.
Chief Executive Officer
(CEO) Tokopedia, Wiiliam Tanuwijaya, menyampaikan alasan platform tersebut tidak ikut Harbolnas, karena para
merchant
yang bergabung tidak menyediakan diskon. Hal ini disampaikan William saat memperkenalkan kantor baru Tokopedia yang beralamat di Gedung Wisma 77, Slipi, Jakarta.
Para
merchant
, kata William, dianggap telah mendapatkan edukasi mengenai
marketplace
yang benar. Mereka tidak memberikan diskon, tapi punya cara tersendiri untuk memberikan harga yang terbaik bagi para konsumen. Hal ini membuat para konsumen bisa menilai dengan sendirinya.
“Tokopedia hanya menyediakan platform. Di Harbolbas, kami tidak ikutan karena konsepnya memberikan diskon. Ternyata kejadian, ada yang harganya dinaikkan terlebih dahulu baru didiskon. Diskon palsu,” ujar pria asal Pematang Siantar itu, Rabu, 16 Desember 2015.
Baca Juga :
E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota
“Jadi, kepercayaan itu adalah awal. Kami memulai Tokopedia, jadi kami tidak boleh mengkhianati itu. Kami terus berusaha,” tuturnya.
Namun begitu, William menyebutkan, meski tak ikut serta, Harbolnas kemarin cukup sukses. Tokopedia pun saat itu tak mau kalah, mereka menawarkan
cashback
dalam nominal yang besar dan dapat ditukarkan kembali saat belanja berikutnya.
Cara Membangun Kepercayaan
Seperti platform
e-commerce
lainnya, yang menjadi pihak perantara proses transaksi, William mengatakan bahwa Tokopedia menjadi perantara transaksi untuk membangun kepercayaan konsumen. Sampai barang sudah ada di tangan konsumen, barulah transaksi dilanjutkan kepada sang penjual.
“Kalau
marketplace
, cara membangun kepercayaan itu adalah semua transaksi pembayaran ke pengelola. Jadi, seluruh transaksi dibayar ke Tokopedia, setelah diterima baru diteruskan ke penjual,” ujar William.
Tiga hari Harbolnas, lebih dari 140
e-commerce
yang ikut andil untuk meramaikan. Namun, beberapa memang ada yang memberikan diskon palsu dengan menaikkan harga secara drastis kemudian ditempelkan diskon besar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya