e-Commerce RI Didesak 'Buka-bukan' Soal Nilai Transaksi

Hari Belanja Online Nasional
Sumber :

VIVA.co.id - Selama 10-12 Desember ini, masyarakat Indonesia dimanjakan pesta diskon yang disediakan 140 pelaku usaha e-commerce dalam rangka Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Bagi Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) ajang tersebut juga harus diiringi transparansi nilai total transaksinya.

Disa‎mpaikan idEA, para peserta diharapkan dapat mengumumkan akumulasi nilai transaksi online selama penyelenggaran Harbolnas. Sebab, informasi tersebut dirasa penting untuk menegaskan potensi e-commerce di Indonesia, dilihat dari perspektif domestik dan mancanegara.

Dengan merilis data secara reguler tiap tahunnya, juga turut memberikan manfaat untuk menunjukkan perkembangan industri jual-beli online dari waktu ke waktu. Menurut idEA, asosiasi itu berkomitmen untuk tidak turut campur terhadap ranah komersil dari masing-masing anggotanya.

"Rilis nilai transaksi menjadi penting sebagai bagian dari edukasi tersebut dan turut semakin menegaskan posisi industri e-commerce nasional. Kini seluruh dunia melihat Indonesia sebagai negara yang sangat potensial untuk menjadi kekuatan baru e-commerce dunia. Mari kita bersama wujudkan potensi tersebut,"‎ ujar Ketua Umum idEA, Daniel Tumiwa, dalam keterangannya, Jumat 11 Desember 2015.

idEA beralasan data tersebut karena berkaca pada perhelatan serupa di Amerika Serikat (AS) yang dikenal dengan Cyber Monday. Setiap tahunnya nilai transaksi di ‎AS tumbuh di atas 15 persen mencapai US$2 miliar oada 2014. Sebelumnya, ajang yang digulirkan pada 2005 ini bernama Black Friday, sebagai bentuk tradisi belanja di masa liburan.

Sedangkan di Tiongkok baru dilakukan pada 2010, tetapi nilai transaksinya mengalahkan program belanja online di AS dengan tembus US$14 miliar. Nilai transaksi ini didominasi oleh Alibaba dan JD yang merupakan perusahaan raksasa e-commerce di negeri Tirai Bambu itu. Dan, diketahui juga di Tiongkok mayoritas konsumen berbelanja melalui perangkat smartphone.

Melihat kondisi tersebut, idEA berharap Harbolnas ini juga memberikan nilai total transaksinya. Meski, idEA yang berperan sebagai payung industri tak terjun langsung, guna menjaga independensi dan integritasnya.

Dikatakan idEA, mereka tengah berupaya menyusun kode etis yang dapat dipakai sebagai acuan best practies oleh para pelaku e-commerce, termasuk perihal pemberian promosi dan diskon. Dokumen yang rencananya akan diluncurkan pada 'Indonesia e-Commerce Summit & Expo' pada paruh pertama 2016 itu, diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen saat berbelanja online.

"Kami berharap kesempatan ini dapat menjadi ajang edukasi bagi konsumen Indonesia tentang seru dan nyamannya berbelanja online," seru dia. (ren)

Sebulan, Pengunjung Matahari Mal Naik 7 Kali Lipat