Seksinya Iklan Digital, 2020 Diprediksi Capai Rp91 Triliun
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL) menilai bisnis iklan digital (digital advertising) akan terus mengalami pertumbuhan secara signifikan, terutama iklan mobile (mobile advertising). Bahkan, XL meyakini di masa mendatang, bisnis tersebut akan mengalahkan iklan yang terjadi di televisi, yang mana selama ini menjadi medium selalu mendominasi.
Direktur Digital Services XL, Ongki Kurniawan mengatakan, tahun lalu digital advertising mencapai Rp6,5 triliun, sementara mobile advertising meraup 10 persennya. Enam tahun ke depan terhitung sejak 2014, nilai 'seksi' bisnis iklan digital ini terus melonjak.
"Kedepannya dari hasil riset menunjukkan kalau di tahun 2020 size market-nya mencapai Rp91 triliun, untuk porsi mobile-nya capai Rp55 triliun," ujar Ongki di Cacamarica Resto, Jakarta, Senin 30 Desember 2015.
Dilihat dari pertumbuhannya, kata Ongki, iklan digital akan melonjak 120 persen atau triple digit setiap tahunnya selama kurun waktu hingga 2020.
Ongki menjelaskan kenapa bisnis iklan digital ini terus melonjak drastis. Pertama, perilaku dari pelanggan atau konsumen yang tidak terpisahkan dengan perangkat mobile dalam kegiatan sehari-harinya. Kemudian, interaksi yang terjadi pada iklan digital lebih baik tersampaikan, ketimbang medium televisi.
"Kalau di televisi kita tahu, interaksinya one way atau satu arah. Sementara, digital advertising atau mobile advertising bisa kita reply atau forward ke yang lainnya. Itu bisa jadi lebih terpercaya, karena dikirim dari orang yang kita kenal," ucapnya.
Iklan mobile XL
XL yang juga punya layanan iklan mobile bernama AdReach juga ketiban rezeki dengan penetrasi pertumbuhan iklan digital. Semenjak dibentuk tahun lalu, AdReach mengalami pertumbuhan hingga 300 persen.
"Tahun ini AdReach naik 300 persen dibandingkan tahun lalu. Brand yang bergabung pada mulanya hanya 1.000 brand, kini menjadi 3.000 brand," kata dia.
Meski demikian, Ongki menyebutkan, kalau pertumbuhan tersebut masih belum ada apa-apanya. Ongki mengatakan bisnis iklan digital ini terus mengalami kenaikan, seiring dengan kebiasaan pelanggan yang ketergantungan terhadap ponsel dalam kegiatan sehari-hari.
"Maka dari itu ponsel akan menjadi sarana yang paling efektif dalam engagement yang baik," kata dia.