Menkominfo: Nasib 5G di Indonesia Belum Jelas

Ilustrasi Teknologi 5G.
Sumber :
  • www.v3.co.uk

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengungkap penerapan 5G di Indonesia belum bisa dipastikan. Sebab saat ini pemerintah bersama operator baru saja melakukan penataan ulang (refarming) 4G Long Term Evolution (LTE) di jaringan 1800 MHz.

Rudiantara mengatakan Indonesia akan terus mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi di dunia. Namun soal implementasi 5G di Tanah Air, ia mengaku kalau pihaknya harus mengerti dulu 'jeroan' dari jaringan generasi kelima itu

"5G ini teknologi yang akan datang. Dari sisi teknologi itu tidak bisa dihindari. Namun implementasi 5G, seperti untuk masyarakat seperti apa, berapa harganya, model bisnisnya seperti apa, harus dipahami lebih dulu," ucapnya di sesi konferensi pers Forum 5G di Hotel Mandarin Hotel, Jakarta, Kamis 19 November 2015.

Ia menjelaskan, 5G ini akan diperkenalkan pertama kali pada ajang Olimpiade di Jepang 2020. Kemudian, kata Rudiantara, penerapan 5G di Indonesia juga akan berujung pada model bisnis yang belum diketahui.

"Pada akhirnya model bisnisnya yang belum kita ketahui. Ekosistemnya juga belum diketahui, handset-nya, aplikasinya bagaimana. Saat ini, kita baru saja gelar 4G dan itu baru benar-benar matang di tahun 2017. Pakai 4G itu sudah bagus untuk video, apa belum cukup pakai 4G," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, ZTE Corporations dan Masyarakat Telematika (Mastel) menyelenggarakan forum diskusi soal 5G. Sebagai penyedia infrastruktur jaringan, ZTE menilai bahwa 5G lebih superior ketimbang 4G. Bahkan, vendor asal Tiongkok itu mengklaim kalau 5G dapat menumbuhkan perekonomian Indonesia dengan memanfaatkan teknologi.

"Kami berharap dapat tercipta pemahaman yang mendalam mengenai teknologi 5G, termasuk tantangan yang ada dan solusi yang dapat dilakukan untuk mempercepat penerapannya di Indonesia,” ujar President Director PT ZTE Indonesia, Mei Zhonghua.

ZTE menjelaskan, 5G memiliki beberapa keunggulan, seperti jumlah koneksi yang lebih banyak, kapasitas 1.000 kali lebih besar dari 4G, throughput 10 kali lebih cepat, latensi yang lebih rendah, dan bisa mengakses 50 miliar koneksi.

Apple Bangun Tempat Riset Dulu, Baru Jualan di Indonesia