Bekraf Ingin Karya Kreatif Indonesia Mendunia
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengatakan, jumlah kreator Indonesia yang dipakai oleh penyedia layanan pesan instan, Line, mencapai 24 ribu orang. Sementara itu, jumlah stiker yang terpasang dari kreator dalam negeri lebih dari 135 ribu stiker.
"Perlu diketahui, jumlah kreator asal Indonesia, yang dipajang di Line ada 24.738 orang dan jumlah stiker ada 135.916 stiker," ujar Triawan Munaf dalam acara Line Creative Day 2015, Kamis 5 November 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Triawan mengatakan, pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi warga Indonesia untuk berkreasi. Dia mengatakan, Bekraf, didirikan sebagai badan yang tujuan jangka pendeknya adalah untuk membangun industri kreatif.
Sementara itu, dalam jangka panjang, kata dia, pemerintah ingin karya kreatif Indonesia mendunia.
"Dalam jangka panjang, kita ingin karya kreatif Indonesia menjadi etalase di lintas dunia, agar karya anak Indonesia bisa bersaing secara universal," ucapnya.
Dia mendukung langkah kreatif yang dilakukan Line tersebut. Sebab platform messaging itu mengadakan kompetisi untuk mengasah kreativitas anak bangsa Indonesia.
"Badan Ekonomi Kreatif, senantiasa mendukung segala gerakan kreatif yang diinisiasi oleh pihak swasta, komunitas, dan masyarakat secara individu, seperti yang dilakukan Line, secara individu, tanpa melihat lokasi geografis," kata dia.
Go International
Ayah musisi Sherina Munaf ini melihat potensi kreativitas anak bangsa hingga bisa ribuan karya dan kreator bisa andil pada platform Line. Ia mengatakan, kreator harus bisa menciptakan karakter berupa stiker atau lainnya yang universal.
Karena, secara keseluruhan kreator bangsa menciptakan karakter kreasi dari lokal.
"Sudah saatnya para kreator bisa menciptakan kreasi yang universal. Sekarang mereka menghidupkan karakter lokal, nanti kemudian bisa menciptakan karakter universal, agar bisa bersaing di internasional," katanya.
Triawan mencontohkan seorang kreator bisa mendapat penghasilan dari profesinya itu sebesar Rp598 juta setahun. Bahkan, dikatakan satu ciptaan kreasi saja bisa menghidupi kreator berpuluh-puluh tahun.Â
"Satu ciptaan bisa memberikan kehidupan bagi keturunannya berpuluh tahun mendatang, itu kreasi bisa menjadi tulang punggung kesejahteraan bagi para kreator Indonesia," katanya.