Pakar Khawatir Tombol Dislike Makin Bikin Ricuh Facebook
Jumat, 18 September 2015 - 16:22 WIB
Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- Mark Zuckerberg baru-baru ini mengumumkan telah siap mempublikasikan fitur baru di Facebook, yakni tombil dislike. Sayangnya, banyak pro kontra dari rencana Facebook ini.
Penyematan tombol Dislike di samping tombol Like dianggap hanya akan membuat kericuhan di dunia maya. Bahkan tombol itu akan semakin membuat Facebook menjadi platform antisosial yang memisahkan sesama penggunanya.
"Lihat dari sisi sosialnya saja. Di media sosial bisa mengutarakan apa saja, tidak ada batasan. Bagaimana jika tombol dislike digunakan untuk memberikan feedback dari postingan status yang baik. Status pengguna baik tapi malah direspons dengan 'dislike'," ujar pakar Digital Marketing, Anthony Leong, kepada
Baca Juga :
Zuckerberg: Kuartal Ini Bagus Berkat Video
Baca Juga :
Segera, Bisa Blokir Iklan Pengganggu di Facebook
Penyematan tombol Dislike di samping tombol Like dianggap hanya akan membuat kericuhan di dunia maya. Bahkan tombol itu akan semakin membuat Facebook menjadi platform antisosial yang memisahkan sesama penggunanya.
"Lihat dari sisi sosialnya saja. Di media sosial bisa mengutarakan apa saja, tidak ada batasan. Bagaimana jika tombol dislike digunakan untuk memberikan feedback dari postingan status yang baik. Status pengguna baik tapi malah direspons dengan 'dislike'," ujar pakar Digital Marketing, Anthony Leong, kepada
Viva.co.id
, Jumat, 18 September 2015.
Dirinya mengaku tidak setuju dengan adanya penambahan tombol Dislike karena dikhawatirkan itu akan menimbulkan kericuhan di dunia maya. Menurutnya, secara tidak langsung Facebook akan menjadi antisosial karena semakin memisahkan sesama pengguna dengan adanya tombol Dislike.
"Suka atau tidak suka, kedatangan Facebook sudah menjadi platform antisosial karena terlalu banyak interaksi di dunia maya. Dengan adanya fitur 'dislike' ini bisa membuat kondisi sosial semakin tidak baik," ujarnya.
Pakar media sosial, William Liu juga sependapat. Malah dia menyarankan agar Facebook memunculkan fitur ekspresi (emotikon). Ini dianggap tak akan berdampak buruk secara langsung ke dunia nyata.
"Lebih baik meluncurkan fitur seperti senyum standard, senyum cemberut, senyum heboh, sedih atau senyum ekspresi lainnya yang secara langsung juga tidak berdampak buruk di dunia nyata," kata William.
Tombol dislike sendiri baru dalam tahap pengembangan dan belum akan disematkan dalam waktu dekat. Namun begitu, Zuckerberg memastikan jika perusahaannya sedang mengupayakan bagaimana cara agar tombol dislike tidak disalahgunakan oleh para pengguna.
Tombol yang ditujukan untuk mengekspresikan empati ini diklaim telah diminta oleh pengguna sejak pertama kali Facebook memperkenalkan tombol 'like' pada 2009.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Viva.co.id