Lembaga Penelitian Khawatir Hadapi Era Big Data
- Vivanews/AgusTH
VIVA.co.id - Pengolahan data penelitian pada era digital, memiliki tantangan besar. Sebab, saat ini sudah muncul era ledakan data yang tersebar pada berbagai platform, atau big data.
Pada era big data, lembaga penelitian menghadapi tantangan analisa. termasuk data yang lebih kompleks dan tak bisa dianalisa dengan pendekatan konvensional.
Untuk itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengantisipasi big data, dengan inisiasi satu pintu, atau satu portal informasi penelitian di Indonesia.
"Sekarang untuk olah data, kadang ada di media sosial, bukan lagi di Excel seperti dulu. Sekarang eranya sudah Terabyte, bukan Gigabyte, bahkan nanti masuk ke Petabyte sampai Exabyte. Data makin kompleks dan besar," ujar Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain di kantornya, Selasa 1 September 2015.
Iskandar mengatakan, kebutuhan satu pintu, atau portal informasi penelitian di Indonesia, dilandasi dengan fakta tersebarnya data penelitian di berbagai lembaga. Kondisi itu membuat akses data sulit dan menghambat proses penelitian.
Padahal, kata dia, praktik di negara maju, diawali dengan terpusatnya data penelitian. Iskandar menambahkan, dengan memiliki satu pintu data penelitian, maka manfaat lain yang bisa didapat, yaitu data penelitian menjadi lebih aman dan terkendali.
"Jadi, bisa efisien dan aman. Kalau data aman, implikasinya kan amankan kepentingan negara," kata dia.
Dia melanjutkan, untuk menyatukan data penelitian dalam satu pintu tersebut, memang masih ada kendala dalam kesamaan cara pandang. Meski LIPI sudah memberikan imbauan dan ajakan kepada lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah, namun kenyataannya masih belum mau untuk bersatu.
"Memang, masih ada cara pandang pada masing-masing lembaga dalam pengolahan data penelitian," kata dia.
Dalam rangka menyatukan komitmen tersebut, LIPI mengadakan lokakarya pengolaham data ilmiah. Acara ini diharapkan bisa menyatukan komitmen lembaga penelitian dan pengembangan lembaga, agar sepakat menuju satu pintu informasi penelitian.
Menurut keterangan LIPI, saat ini, lembaga di luar LIPI yang menyatakan komitmen untuk ide satu pintu data penelitian, yaitu BMKG. LIPI akan mengajak lembaga penelitian non kementerian dahulu sebelum mengajak lembaga penelitian kementerian.
Iskandar mengakui, lambatnya realisasi ide satu pintu data penelitian ini, karena tidak ada aturan yang mewajibkan lembaga penelitian pemerintah untuk menyatukan datanya. (asp)