Indonesia Negara Potensial untuk Bisnis 'Internet of Things'
Selasa, 25 Agustus 2015 - 16:46 WIB
Sumber :
- enterpriseCIOforum
VIVA.co.id
- Perkembangan teknologi telah memunculkan berbagai tren, seperti mengenai Internet of Things (IoT) dan Machine to Machine (M2M). Disebutkan, kedua tren itu akan menjadi bisnis yang menggiurkan bagi para pelaku usaha.
Untuk itu para pemimpin bisnis IoT dan M2M berkumpul dan membahas peluang serta tantangan mengenai tren tersebut di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Perhelatan ini bertajuk 'Asia IoT Business Platform'.
Menurut International Data Corporation (IDC), IoT di Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) diproyeksikan bertambah dari 3,1 miliar perangkat menjadi 8,6 miliar perangkat. Kemudian pertumbuhan pasar dari US$250 miliar menjadi US$583 miliar miliar pada kurun 2015-2020.
Melihat potensi tersebut diprediksi akan berdampak di Asia Tenggara. Dengan populasi lebih dari 620 juta jiwa, disertai pertumbuhan jumlah konsumen, perbaikan infrastruktur komunikasi dan padatnya penduduk, Asia Tenggara akan memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan tren teknologi itu. Indonesia akan menjadi pemeran utama dalam pertumbuhan terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia.
"Indonesia menawarkan peluang luar biasa dalam hal skala dan penggunaan solusi IoT dan M2M, memanfaatkan teknologi melalui perusahaan besar dan pengambilan kebijakan, memimpin transformasi di seluruh ASEAN," ujar Direktur Pelaksana Asia IoT Business Platform, Zaf Coelho, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2015.
Baca Juga :
Smartfren Hadirkan Modem Berkecepatan 150 Mbps
Diketahui, Asia IoT Business Platform akan memperlihatkan nilai dan dampak ekonomi dari solusi tren teknologi tersebut, termasuk meningkatkan produktivitas perusahaan swasta dan publik yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan jaringan untuk meringankan masalah di kota-kota besar.
Baca Juga :
BSD City Bakal Jadi Kawasan Kota Digital
Daftar Tiga Desa Jadi Percobaan Internet Terpadu
Tiga desa itu akan dikawal oleh startup
VIVA.co.id
2 Agustus 2016
Baca Juga :