Tips Agar Petisi Online Bisa Banjir Dukungan

Change.org
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Banyak masyarakat menggunakan petisi untuk memprotes sesuatu. Change.org bahkan sering dijadikan pilihan masyarakat dalam mendesak pemerintah maupun institusi tertentu untuk mengubah kebijakan yang dirasa tidak adil.

Namun disayangkan, setiap petisi yang diajukan tak selalu berbuah kemenangan. Artinya, selalu ‎ada bayang-bayang kekalahan saat masyarakat mengajukan petisi meski petisi tersebut tidak memberikan keadilan bagi masyarakat.

Direktur Kampanye Change.org Arif Azis memberikan sejumlah tips rahasia untuk mendatangkan kemenangan atau banjir dukungan bagi sebuah petisi.

'Rakyat Indonesia Sangat Demokratis di Jagat Online'

Dipapaparkannya, ada lima poin rahasia kemenangan petisi tersebut dan ia gabungkan dalam sebuah rumus bernama "4 (+1) Elemen Kampanye Sukses".

Menurut Arif, elemen-elemen tersebut dapat diterapkan oleh semua masyarakat yang ingin mengajukan petisi, seperti di Change.org yang selalu menjadi pilihan netizen untuk melakukan petisi secara online.

"Dulu Change.org dikenal dengan petisi 'Save KPK' atau 'Save Dolphin', tapi orang lupa kalau perubahan itu sifatnya dari skala kecil dulu. Di kita, petisi terbuka untuk semua orang, kita tidak peduli itu suara valid atau tidak," ujar Arif di Jakarta beberapa waktu lalu.

Rumus rahasia kemenangan petisi itu pun dipaparkan secara lugas oleh Direktur Komunikasi Change.org, Desmarita Murni‎.

"Pertama,‎ tujuannya harus jelas dan maunya apa. Kedua, narasi visual yang dapat menggugah atau kalimat yang disusun sedemikian rupa. Tak hanya teks, tapi juga foto, bisa juga disematkan video. Seperti pada waktu itu ada petisi tentang gajah mati. Petisinya itu dilengkapi sebuah foto gajah yang gadingnya potong, itu sangat mendukung petisi," jelas dia.

Kemudian yang ketiga,‎ perlu adanya strategi dan rencana. Diungkapkan Desma, petisi juga diperlukan strategi dan rencana karena itu sebuah cara untuk menggalang dukungan.

Keempat, ‎tambah dia, diperlukan adanya crisis dan opportunity. Maksudnya, bila ada sebuah masalah maka lebih baik dijelaskan pada petisi tersebut jalan keluar dari permasalahan tersebut.

"Kalau hanya masalah saja tapi tidak ada jalan keluar maka petisi tersebut tidak akan memberikan perubahan," katanya.

Tips terakhir untuk memenangkan sebuah petisi, diperlukan adanya momen. Momen tersebut, menurut Desma, yang akan membuat petisi yang diajukan memberikan perubahan.

"Momen itu memberikan peran yang sangat penting. Ketika ada masalah yang kemudian dipetisikan maka akan mendapat dukungan luas dan itu berhasil," kata Desma. (ase)