Hati-hati, Peretas Bisa Mata-matai Lewat Baterai Ponsel
- iStock
VIVA.co.id - Baterai ponsel ternyata tidak hanya sebatas persoalan pemasok daya perangkat saja. Ada temuan yang menunjukkan baterai ponsel bisa digunakan untuk memata-matai perilaku pengguna ponsel di internet.
Hal itu merupakan kesimpulan dari paper ‘The leaking battery: A privacy analysis of the HTML5 Battery Status API’. Peneliti yang terlibat dalam riset tersebut yaitu Lukasz Olejnik, Gunes Acar, Claude Castelluccia dan Claudia Diaz.Â
Dilansir The Independent, Rabu 5 Agustus 2015, para peneliti keamanan tersebut menyebutkan pengawasan baterai ponsel pengguna juga berpotensi mengambil data privasi pengguna.
Peneliti menyebutkan pengawasan baterai ponsel dilakukan melalui seperangkat software dalam HTML5, teknologi yang memungkinkan pengguna bisa membaca situs yang ramah mobile.
Seperangkat HTML5 tersebut, akan memberitahukan website berapa kapasitas baterai ponsel pengguna. Informasi ini memungkinkan website bisa memantau jika baterai ponsel pengguna mulai ngedrop. Begitu mengetahui perangkat pengguna mulai ngedrop, maka website akan mengurangi beberapa fitur yang mengurasa daya baterai.
Tapi informasi yang sama ini berisiko digunakan mengidentifikasi ponsel saat mengakses internet. Dengan demikian skema ini memungkinkan bisa memata-matai pengguna.
Dikatakan peneliti, tanpa meminta izin penggguna, situs HTML5 bisa mengetahui dua hal sekaligus dalam pengawasannya. Pertama berapa banyak daya baterai tersisa dalam ponsel pengguna dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguras baterai secara penuh.
Dengan skema ini, maka peretas akan bisa mengetaui kapan saja pengguna membuka situs porno atau situs lainnya.
Peneliti mengatakan memang pengawasan melalui baterai tidak membuat peretas bisa mengakses informasi akun bank secara rinci. Tapi bagi peneliti, situs HTML5 yang melanggar privasi tanpa meminta izin pengguna sudah sangat kelewatan.