Smartphone dan Internet Bikin Otak Malas Mengingat
Senin, 6 Juli 2015 - 16:08 WIB
Sumber :
- Kaspersky
VIVA.co.id
- Kaspersky Lab merilis laporan terbaru mengenai Digital Amnesia. Laporan ini berisi tentang dampak penggunaan smartphone dan internet yang diklaim dapat mempengaruhi otak.
Berdasarkan laporan dari ahli Kaspersky Lab, Kate Kochetkova, mengatakan kalau pihaknya telah melakukan penelitian global untuk menganalisa, bagaimana perangkat digital atau smartphone dan internet dapat mempengaruhi cara orang mengingat dan menggunakan informasi.
"Seperti yang banyak peneliti katakan, ketika kita menyimpan informasi di eksternal (misalnya dalam telepon), dengan demikian kita mendorong pikiran kita sendiri untuk menghapusnya," ujar Kochetkova dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Juli 2015.
Kemudian, ia menambahkan, para ilmuwan mengatakan bahwa melupakan bukan hal yang buruk sama sekali. Otak kita, lanjut dia, memiliki batas kapasitas dalam hal mampu untuk menulis ulang data yang tidak relevan dengan fakta-fakta dan kenangan yang lebih topikal.
"Itu sebabnya selama penelitian ini lebih dari setengah dari orang dewasa di Eropa yang disurvei tidak bisa mengingat nomor telepon kantor atau bahkan anak-anak mereka tanpa melihat ke ponsel. Bahkan sekitar sepertiga responden tidak dapat mengingat nomor pasangan mereka," tutur Kochetkova.
Hasil penelitian yang dilakukan perusahaan keamaan internet asal Rusia ini menunjukkan bahwa 91 persen orang dewasa Amerika yang disurvei mengakui ketergantungan mereka pada Internet dan perangkat digital sebagai alat untuk mengingat dan perpanjangan dari otak mereka.
Demikian pula, 79,5 persen orang dewasa Eropa yang disurvei, mengakui menggunakan internet sebagai buku referensi universal. Semua informasi yang sebelumnya harus dihafal atau cari di tempat lain sekarang dapat disimpan hanya dengan beberapa klik saja. Pada saat yang sama, 61 persen responden Eropa mengatakan mereka membutuhkan jawaban dengan cepat dan tidak punya cukup waktu untuk mencarinya di perpustakaan atau buku.
"Smartphone adalah sahabat yang selalu ada untuk kita. Mereka telah menjadi ekstensi bagi otak manusia; dan seperti otak, mereka membutuhkan perlindungan. Mayoritas pengendara sepeda motor mengenakan helm, tetapi hanya beberapa pengguna yang melindungi ponsel mereka dengan keamanan IT yang memadai," jelas dia.
Hal itu bukan asumsi semata, melainkan hasil dari lapangan. Sebab penelitian Kaspersky Lab menemukan kalau orang Amerika gagal dalam melindungi perangkat penting mereka, walaupun tersedia berbagai macam solusi.
Bahkan 28 persen dari responden yang disurvei di Amerika mencatat bahwa mereka tidak melindungi satupun dari perangkat yang dimiliki. Sementara hanya satu dari tiga orang yang menginstal keamanan tambahan pada smartphone mereka (30,5 persen). Begitu juga satu dari lima orang yanng menginstal kemanan pada tablet mereka (20,5 persen).
Baca Juga :
OJK Perkuat Sistem Hadapi Kejahatan Internet
Kemudian, ia menambahkan, para ilmuwan mengatakan bahwa melupakan bukan hal yang buruk sama sekali. Otak kita, lanjut dia, memiliki batas kapasitas dalam hal mampu untuk menulis ulang data yang tidak relevan dengan fakta-fakta dan kenangan yang lebih topikal.
"Itu sebabnya selama penelitian ini lebih dari setengah dari orang dewasa di Eropa yang disurvei tidak bisa mengingat nomor telepon kantor atau bahkan anak-anak mereka tanpa melihat ke ponsel. Bahkan sekitar sepertiga responden tidak dapat mengingat nomor pasangan mereka," tutur Kochetkova.
Hasil penelitian yang dilakukan perusahaan keamaan internet asal Rusia ini menunjukkan bahwa 91 persen orang dewasa Amerika yang disurvei mengakui ketergantungan mereka pada Internet dan perangkat digital sebagai alat untuk mengingat dan perpanjangan dari otak mereka.
Demikian pula, 79,5 persen orang dewasa Eropa yang disurvei, mengakui menggunakan internet sebagai buku referensi universal. Semua informasi yang sebelumnya harus dihafal atau cari di tempat lain sekarang dapat disimpan hanya dengan beberapa klik saja. Pada saat yang sama, 61 persen responden Eropa mengatakan mereka membutuhkan jawaban dengan cepat dan tidak punya cukup waktu untuk mencarinya di perpustakaan atau buku.
"Smartphone adalah sahabat yang selalu ada untuk kita. Mereka telah menjadi ekstensi bagi otak manusia; dan seperti otak, mereka membutuhkan perlindungan. Mayoritas pengendara sepeda motor mengenakan helm, tetapi hanya beberapa pengguna yang melindungi ponsel mereka dengan keamanan IT yang memadai," jelas dia.
Hal itu bukan asumsi semata, melainkan hasil dari lapangan. Sebab penelitian Kaspersky Lab menemukan kalau orang Amerika gagal dalam melindungi perangkat penting mereka, walaupun tersedia berbagai macam solusi.
Bahkan 28 persen dari responden yang disurvei di Amerika mencatat bahwa mereka tidak melindungi satupun dari perangkat yang dimiliki. Sementara hanya satu dari tiga orang yang menginstal keamanan tambahan pada smartphone mereka (30,5 persen). Begitu juga satu dari lima orang yanng menginstal kemanan pada tablet mereka (20,5 persen).
Baca Juga :
31 WNA Pelaku Cyber Crime Dideportasi dari Indonesia
Polda sudah berkoordinasi dengan Imigrasi.
VIVA.co.id
5 Agustus 2016
Baca Juga :