Ini Modus Pengawasan yang Ditakutkan Snowden
Rabu, 29 Januari 2014 - 12:39 WIB
Sumber :
- abcnews.com
VIVAnews -
Kekhawatiran mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA), Edward Snowden atas program pengawasan NSA menemukan pembenarannya.
Sebab, program pengawasan berupa teror ke ponsel demonstran telah dilakukan rezim pemerintah Ukraina untuk membungkam para pemrotes pemerintah.
Dilansir Motherboard, Selasa 28 Januari 2014, rezim Ukraina diketahui mengirim pesan teks ke demonstran, yang memberitahukan bahwa mereka telah melanggar Undang-undang.
Baca Juga :
Pemerintah Malaysia Setujui Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370, Ini Respons Keluarga Korban
Mereka makin memprotes kenapa hanya membawa ponsel ke tempat umum kemudian diduga sebagai peserta gangguan massal dan berpotensi ditangkap aparat keamanan.
Selain menentang UU anti protes, mereka juga menyesalkan cara pemerintah yang mengawasi mereka dengan teknologi. Aksi pemantauan ini disebutkan telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Tyler Lopez, kandidat master program Komunikasi, Budaya dan teknologi Georgetown University, membeberkan pemerintah Ukraina menggunakan teknik yang dilakukan oleh agen intelijen AS, FBI.
Rezim menyadap sinyal demonstran dengan menggunakan BTS virtual yang telah dibajak. Cara ini dikenal dengan
ISMI-catchers,
perangkat untuk menyusup yang sering didapati dan digunakan pemerintah dan lembaga penegak hukum, termasuk FBI.
Teknologi ini mudah, sebab ponsel secara otomatis akan terhubung ke BTS terkuat di sekitarnya. Kemudian perangkat
ISMI-catchers
dengan mudah menarik perangkat mobile yang ingin terhubung ke jaringan.
"Saat Anda terhubung dengan
ISMI-catchers,
operator dapat mendengarkan pembicaraan Anda, membaca pesan teks bahkan mengirim pesan teks kepada Anda," jelasnya.
Terlepas benar atau tidak rezim Ukraina menggunakan teror teknologi melalui pengawasan ponsel itu, Snowden mengingatkan adanya potensi pemerintah anti demokrasi menggunakan cara ini guna mengawasi warganya.
"Tiap kali Anda mengangkat telepon, memutar nomor, menulis e-mail, melakukan pembelian, membawa ponsel di bus, menggesek kartu di suatu tempat, Anda telah meninggalkan jejak," tegas Snowden, dalam sebuah video chat.
Dan, menurutnya pemerintah bisa mengumpulkan informasi jejak itu dan memanfaatkannya di kemudian hari. "Meskipun Anda belum pernah diduga melakukan aksi kriminal," tambahnya.
Snowden menambahkan, pemerintah dengan cara tradisional akan mengidentifikasi identitas yang dicurigai, kemudian pemerintah meminta izin ke hakim untuk mendapatkan surat perintah penyadapan.
"Kemudian pemerintah dapat menggunakan otoritas mereka untuk menyidik," ujarnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain menentang UU anti protes, mereka juga menyesalkan cara pemerintah yang mengawasi mereka dengan teknologi. Aksi pemantauan ini disebutkan telah dilakukan selama bertahun-tahun.