Bos Nilai Karyawan Dari Petunjuk Facebook

facebook.
Sumber :
  • U-Report

VIVAnews- Petunjuk kepribadian seseorang bisa tampak pada Facebook. Penelitian terbaru menunjukkan ini bisa mengancam kesempatan kerja. Studi ini dirilis International Journal of Work Innovation. Peneliti mengungkap para atasan menggunakan situs jejaring sosial untuk mencari tahu gaya hidup, perilaku, dan penampilan karyawannya.

Penyelidik dari Sekolah Jurnalistik dan Komunikasi Massa Universitas Florida International, Miami Utara, Amerika Serikat menjelaskan pendekatan ini menciptakan kesenjangan digital dan menunjukkan pelanggaran besar kebebasan identitas virtual.

"Para pencari kerja harus waspada perusahaan yang mempekerjakannya bisa memantau profil Facebook mereka. Ini digunakan untuk mencari celah dalam mengetahui kepribadian," tulis tim peneliti seperti dilansir dari laman British Psychological Society.

Peneliti menyatakan praktik ini menjadi fenomena yang terus meningkat. Bahkan, cara ini bisa berlanjut pada masa mendatang. 

Para peneliti menemukan para bos ini menggunakan jejaring sosial untuk menyaring kandidat yang potensial. Mereka juga menggunakan media sosial untuk mengawasi aktivitas pegawainya saat ini.

Anggota British Psychological Society, Professor Gail Kinman CPsychol Csi dari Universitas Bedfordshire, Inggris menjelaskan perusahaan kini mencari sumber penilaian di luar CV dan wawancara.

"Temuan dari studi ini menunjukkan pentingnya mengelola identitas online dengan penuh kehati-hatian. Dalam kondisi saat ini, banyak pelamar kerja berkompetisi mendapatkan lowongan yang semakin sedikit," ujar Kinman.

Media sosial digunakan untuk mendapat informasi mengenai penampilan, kepribadian, gayahidup, dan relasi untuk membuat prediksi potensi performa kerja.

"Para perekrut mungkin tidak memiliki keterampilan menarik simpulan dari situs jejaring sosial. Impresi yang mereka dapatkan mungkin memengaruhi pelamar diterima atau tidak. Berlaku juga untuk karyawan dipromosikan atau tidak," imbuhnya. (sj)

Perkuat Sinergi, Bea Cukai Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan dengan BPOM dan Asperindo