Internet Lebih Penting dari Listrik dan Gas

Diprediksi, dalam lima tahun, pertumbuhan kontribusi Internet terhadap PDB akan mengalahkan industri lain seperti tekstil maupun produk kulit olahan.
Sumber :
  • VIVAnews

VIVAnews - Meski tingkat penetrasi Internet di Indonesia pada tahun 2010 hanya 9.1 persen dari jumlah penduduk Indonesia, ternyata Internet memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) tahunan Indonesia, hingga mencapai 1,6 persen dari PDB Indonesia.

Menurut laporan riset dari Deloitte yang bekerjasama dengan Google, internet Indonesia berkontribusi sebanyak 1.6 persen atau sekitar Rp116 triliun terhadap PDB Indonesia. Kontribusi ini berarti melebihi nilai ekspor gas alam cair yang hanya 1,4 persen dan tiga kali lipat kontribusi sektor listrik yang sebesar 0,5 persen.

Bahkan diprediksi, dalam lima tahun, kontribusi Internet akan naik tiga kali lipat lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi yakni Rp324 triliun atau sekitar 2,5 persen dari total PDB pada 2016. Jika prediksi tersebut terpenuhi, pertumbuhan Internet akan mengalahkan industri lain seperti tekstil maupun produk kulit olahan.

"Kami melihat internet Indonesia tumbuh melebihi ekonomi Indonesia, ke depan mungkin berpotensi lebih lanjut," kata Ric Simes, Direktur Deloitte Acces Economics di Jakarta, 13 Desember 2011.

Menurut data Deloitte, kontribusi Internet Indonesia hanya kalah dari Hongkong yang mencapai 6 persen dari PDB. Indonesia bahkan unggul dibandingkan dengan Rusia dan Brazil yang Internetnya hanya berkontribusi kurang dari 1,6 persen PDB. "Justru negara berkembang yang mendukung perekonomian global, seperti India," ujar Simes.

Dalam riset ini Deloitte mengaku mewawancarai 200 UKM kecil dan menengah dengan mengeksplorasi cara penggunaan internet mereka. Deloitte juga melakukan diskusi konsultatif dengan berbagai kalangan di antaranya pemerintah, binis kecil dan menengah, akademisi.

Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang telah disurvei.

PPN 12% Membebani? Ini Alasan Mengapa Frugal Living Bisa Guncang Ekonomi RI