VIDEO: Hacker WikiLeaks tentang Perang Cyber

Poster serangan Payback Operation
Sumber :
  • Pandalabs

VIVAnews - Setelah seorang remaja 16 tahun ditahan oleh polisi Belanda karena dituduh mendukung serangan terhadap situs MasterCard dan PayPal, tak lama kemudian situs kepolisian dan situs resmi Kejaksaan Belanda dilaporkan tumbang.

Heboh! Seleb TikTok Ini Viral Diduga Dirinya Terlibat Dalam Video Mesum

Seperti dikabarkan oleh kantor berita China Xinhua yang mengutip laporan media Belanda, situs kepolisian Belanda lumpuh karena serangan yang dilancarkan para peretas. Seorang juru bicara kepolisian Belanda membenarkan serangan tersebut. 

Sementara para jaksa penuntut pemerintah Belanda hingga kini juga masih menyeldiki masalah yang menimpa situs mereka. Media lokal Belanda mengatakan bahwa serangan tersebut adalah respon atas penangkapan remaja 16 tahun yang dicokok akibat menyerang situs Mastercard, Visa, dan PayPal.

Mengerikan! Detik-detik Pesawat Azerbaijan Jatuh Usai Tabrakan dengan Burung dan Langsung Terbakar

Menurut CBC, media Belanda menyebut para aktivis hacker (hacktivist), yang menamakan diri sebagai Anonymous, adalah kelompok yang mengaku bertanggung jawab terhadap berbagai serangan terhadap situs-situs yang dianggap memusuhi situs pembocor dokumen rahasia WikiLeaks. 

Melalui sebuah operasi yang mereka namakan Operation Payback, kelompok hacker ini memproklamirkan perang terhadap 'musuh-musuh' WikiLeaks. Kepada Russia Today, salah seorang perwakilan kelompok Anonymous angkat bicara.  

Pesan Natal Paus Fransiskus Singgung Ukraina dan Masyarakat yang Kelaparan di Gaza

Perwakilan hacker itu antara lain menegaskan bahwa mereka akan berjuang membersihkan nama WikiLeaks. Oleh Karenanya, mereka menyerang situs-situs yang membekukan akun WikiLeaks, seperti MasterCard, Visa, dan PayPal.

"Kami lakukan serangan ini karena perusahaan-perusahaan ini telah menghentikan pendanaan WikiLeaks, merampas dana dari WikiLeaks, walaupun belakangan PayPal bersedia mengembalikannya secara terpaksa," kata hacker itu kepada Russia Today.

Menurutnya, mereka berhasil melumpuhkan situs-situs itu dengan penyerangan Distributed Denial of Service (DDoS) yaitu menghujani situs dengan trafik agar situs tersebut sibuk dan tidak bisa diakses oleh pihak lain. 

Dengan sebuah program sederhana, kata dia, seseorang yang bukan ahli internet bisa membantu kelompok Anonymous melancarkan serangan mereka. Kini Anonymous mengklaim memiliki lebih dari 9 ribu orang yang secara sukarela mendukung misi mereka. 

Ia juga mengatakan tidak akan menyerang situs Amazon, yang sebelumnya menghentikan jasa hosting server bagi WikiLeaks. "Kami bukan kelompok yang berbahaya, kami beraksi berdasarkan upaya kami membela kebebasan berpendapat dan menyebarkan informasi, dan menyerang Amazon kami nilai terlalu berlebihan," katanya.

Yang tak kalah penting, hacker Anonymous itu mengatakan, serangan mereka terhadap situs-situs itu bukan hanya untuk kesenangan semata melainkan untuk kebebasan informasi. 

"Kami melakukan serangan ini karena situs-situs ini melawan WikiLeaks. Perusahaan-perusahaan semacam ini melakukan permainan yang kejam terhadap publik, kami akan membuat mereka kalah. Mereka akan kalah di setiap waktu."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya