Mata Uang Kripto jadi Agunan Bukan Hal yang Aneh

Mata uang kripto seperti Bitcoin atau Ethereum.
Sumber :
  • Mint

Jakarta, VIVA – Perusahaan aset kripto OKX bersama Standard Chartered (Stanchart) meluncurkan program uji coba yang memungkinkan klien institusi untuk menggunakan mata uang kripto dan dana pasar uang berbentuk token (MMF) sebagai agunan.

Bursa Kripto Ekspansi ke AS, Lokasi Kantor Pusatnya 'Mepet-mepet' Silicon Valley

Hal ini dilakukan di bawah pengawasan Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Inisiatif ini menandai kolaborasi baru antara dunia keuangan tradisional dan kripto.

Diluncurkan pada 10 April 2025, program ini memungkinkan institusi mengakses agunan aset digital di luar bursa kripto, di mana Stanchart akan berperan sebagai kustodian di Pusat Keuangan Internasional Dubai.

Begini Cara Mendekatkan Kripto dengan Masyarakat

Standard Chartered merupakan salah satu bank global ternama dengan aset total lebih dari US$800 miliar (Rp13.432 triliun).

Perusahaan pengelola aset Franklin Templeton juga ikut bermitra dalam peluncuran program. Selain itu, Brevan Howard Digital akan menjadi salah satu peserta pertama yang turut ikut coba.

19 Pekerja Migran Indonesia Dijadikan PSK di Dubai, Menteri Karding Sebut 7 Korban Sudah Dipulangkan

Program agunan ini dirancang untuk mengurangi risiko pihak ketiga karena agunan tidak lagi harus disimpan secara langsung dalam bursa kripto.

Sebagai bagian dari peluncuran, OKX akan memperoleh akses ke aset token yang dicetak oleh divisi blockchain internal Franklin Templeton.

Kepala Global Pembiayaan dan Layanan Sekuritas Standard Chartered, Margaret Harwood-Jones, memberikan respons positif terhadap kolaborasi ini.

"Bersama OKX menggunakan mata uang kripto serta MMF berbentuk token sebagai agunan merupakan langkah besar dalam memberikan klien institusi kepercayaan serta efisiensi yang mereka perlukan," ungkap Margaret, Sabtu, 12 April 2025.

Program ini menambah daftar panjang kolaborasi lintas industri antara bank, manajer aset, dan platform kripto seiring dengan meningkatnya minat institusional terhadap aset tokenisasi.

Belum lama ini, tepatnya pada September 2024, Stanchart juga memperkenalkan layanan penyimpanan kripto di Uni Emirat Arab (UEA), yang menyediakan akses ke Bitcoin dan Ether bagi klien institusional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya