Peneliti Harvard dan Oxford Bongkar Rahasia Awet Muda dan Bahagia

Ilustrasi bahagia.
Sumber :
  • pixabay

Jakarta, VIVAGarmin bersama para peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS) dan Universitas Oxford, Inggris, mengumumkan temuan awal dari sebuah studi besar yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan.

Sudah Cair! Simak Cara Cerdas Kelola THR Agar Lebih Bermanfaat dan Tidak Habis Percuma

Studi ini menggunakan data dari smartwatch (jam tangan pintar) dan smartphone (ponsel pintar) untuk memberikan wawasan yang dapat membantu merumuskan kebijakan publik dan pengembangan produk.

Studi percontohan tersebut mengungkapkan beberapa temuan yang signifikan secara statistik.

Garmin Menggebrak, Pengguna bisa Terhindar dari Bunker

Meskipun hasil awalnya masih perlu diverifikasi melalui studi global yang lebih luas, namun temuan ini menunjukkan hubungan yang erat antara kualitas tidur, aktivitas fisik, dan kebahagiaan.

Beberapa temuan utamanya antara lain:

10 Praktik Hidup Minimalis ala Jepang Bikin Lebih Bahagia dan Bermakna, Wajib Dicoba

●    Aktivitas fisik harian dan tidur cukup, yang diukur menggunakan perangkat Garmin, terbukti memiliki korelasi yang erat dengan peningkatan kebahagiaan dan penurunan tingkat stres.

●    Stabilitas emosional berbeda berdasarkan usia, dengan orang dewasa yang lebih tua menunjukkan stabilitas yang lebih baik, sementara yang lebih muda cenderung lebih fluktuatif.

●    Studi ini menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi, yang mengindikasikan bahwa para peserta mendapatkan manfaat dari pemantauan emosi mereka sepanjang hari.

●    Responden merasa paling bahagia ketika terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya, makan, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.

Setelah mendapat persetujuan dari Institutional Review Board (IRB), studi percontohan ini diluncurkan oleh para peneliti Harvard Kennedy School of Government dan Harvard T.H. Chan School of Public Health – bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesejahteraan di University of Oxford, University of Warwick, University of Saskatchewan, Avicenna, dan Garmin – di Lugano Happiness Forum, Swiss pada 18 Juni 2024.

Kini, setelah berhasil menyelesaikan tahap uji coba awal, Studi Kesehatan dan Kebahagiaan diperluas dengan melibatkan lebih dari 10 ribu peserta dari seluruh dunia.

Survei dikirim ke smartphone responden tiga kali sehari, meminta mereka untuk mengidentifikasi tingkat kebahagiaan dan aktivitas mereka saat ini sebelum survei dilakukan.

Laporan tersebut kemudian direferensikan dengan data dari smartphone dan smartwatch Garmin untuk memberikan representasi kualitatif dan kuantitatif tentang bagaimana kebahagiaan dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti aktivitas fisik, tidur, sosialisasi, dan stres.

"Kombinasi unik antara teknologi canggih yang dapat dikenakan, basis pengguna yang sadar akan kesehatan, dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui data menjadikan Garmin sebagai mitra yang ideal untuk penelitian yang inovatif ini," kata Principal Investigator, Harvard University, Micah Kaats, Senin, 24 Maret 2025.

Ia mengaku memanfaatkan kemampuan Garmin untuk mengatasi tantangan perekrutan dan retensi yang selama ini menghambat penelitian serupa dan mengungkap wawasan baru tentang pendorong kesehatan mental dan kesejahteraan.

Sementara itu, Vice President of Consumer Sales and Marketing Garmin, Susan Lyman, mengklaim memiliki posisi unik untuk menyediakan smartwatch dengan performa baterai yang luar biasa, sensor berkualitas tinggi, serta integrasi API (Application Programming Interface) atau SDK (Software Development Kit) yang dinamis untuk pemantauan dan pelaporan.

"Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Harvard dan Universitas Oxford dalam terobosan ini, untuk lebih memahami hubungan antara kebahagiaan dan kesehatan," jelas Susan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya