Kuasai 5 Trik Rahasia Jaga Data Pribadi, Jangan Sampai Bobol
- www.pixabay.com/TBIT
Jakarta, VIVA – Seiring meningkatnya aktivitas di dunia digital, kejahatan siber menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah menjadi sasaran lebih dari satu miliar kali serangan siber, dengan tren yang semakin mengkhawatirkan.
Hal ini menunjukkan urgensi bagi setiap orang untuk meningkatkan kesadaran dan menerapkan berbagai langkah cyber hygiene dalam berbagai aktivitas online sehari-hari.
Di era digital ini, berbagi data semakin tidak dapat terhindarkan, namun tentunya kita masih sangat dapat menjaga privasi kita dengan beragam upaya.
Sebuah studi dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2023, ditemukan fakta bahwa hanya 33,18 persen masyarakat Indonesia yang pernah atau secara berkala mengganti kata sandi (password) akun digital mereka, menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat akan keamanan siber.
Perusahaan sekarang telah banyak berinvestasi dalam otomatisasi proses bisnis mereka. Pada saat yang sama, ekspektasi pengguna, atau nasabah dalam hal perbankan, terhadap cara penanganan data mulai meningkat.
Namun, tantangan yang dihadapi bank dan lembaga keuangan adalah nasabah tidak selalu proaktif dalam melindungi informasi pribadi dan keuangan online mereka.
Misalnya, beberapa orang mungkin menggunakan kata sandi yang sama untuk setiap akun digitalnya. Berikut 5 langkah cyber hygiene demi menjaga keamanan perangkat smartphone pengguna atau nasabah oleh Bank Neo Commerce:
1. Selalu memperbarui
Pastikan Operating System (OS) dan aplikasi, terutama yang terkait dengan keuangan, seperti aplikasi fintech dan aplikasi perbankan digital, selalu dalam versi terbaru.
Pembaruan ini penting karena untuk menutup celah keamanan (bugs) pada versi sebelumnya.
2. Autentikasi dua faktor
Pentingnya untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor (two-step authentication) patut disadari oleh seluruh pengguna internet. Hal ini dilakukan untuk keamanan tambahan suatu aplikasi.
Mengaktifkan fitur ini di perangkat dan berbagai aplikasi yang kita gunakan dapat meminimalisir kemungkinan akun kita untuk diretas oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
3. Biometrik
Manfaat fungsi biometrik ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dan operasional, tanpa mengurangi keamanan dalam sistem. Data biometrik bisa mencakup sidik jari, pengenalan wajah, iris mata, atau suara.
Teknologi biometrik memanfaatkan keunikan karakteristik setiap individu, dengan tingkat pengenalan serta akurasi yang sangat tinggi.
Jadi, mengaktifkan fungsi biometrik di perangkat smartphone dan aplikasi yang kita gunakan berguna untuk meminimalisir kemungkinan akun kita diakses oleh orang asing yang bukan seharusnya.
4. Kerahasiaan data
Penting bagi kita untuk selalu ingat untuk melakukan langkah-langkah preventif lainnya seperti tidak membagikan data rahasia, mulai dari username, password, sampai menginformasikan kode OTP (one-time password) kepada pihak yang tidak dikenal. Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun agar akun kita tidak diretas.
5. Verifikasi
Selalu melakukan verifikasi keaslian informasi apabila dihubungi oleh pihak yang mengatasnamakan perusahaan resmi. Hubungi hotline resmi perusahaan untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan.
"Keamanan siber dan proteksi data nasabah senantiasa menjadi perhatian utama. Kami terus mengembangkan teknologi digital untuk mencegah celah keamanan yang dapat merugikan nasabah," kata Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono.