Membuka Batasan Baru Lewat AI

Teknologi kecerdasan buatan meniru cara kerja otak manusia.
Sumber :
  • vstory

Jakarta, VIVAKecerdasan buatan (AI) kini menjadi fokus utama di Indonesia. Bukan sekadar tren, tetapi telah menjadi faktor kunci dalam transformasi, tak terkecuali sektor pendidikan.

Kehadiran teknologi baru ini dalam lanskap pendidikan telah mengubah segalanya. Peluang sekaligus tantangan muncul bersamaan.

PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) terus menggaungkan tentang manfaat AI melalui G-Schools Indonesia Summit (GSIS) dengan pembelajaran berbasis teknologi Google.

Founder and Managing Director REFO, Pepita Gunawan, kehadiran AI di dunia pendidikan memberikan peluang baru yang terbentang di depan mata.

“Kecerdasan buatan telah menetapkan batasan-batasan baru dalam dunia pendidikan. Menciptakan peluang sekaligus tantangan, yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Jadi, kita harus terus update dan upgrade diri dalam literasi AI agar bisa menavigasi pesatnya perkembangan teknologi ini," kata dia.

Selain itu, Pepita mendorong seluruh insan pendidikan di Indonesia untuk mengeksplorasi lebih jauh implementasi praktis AI, menembus batasan-batasan yang sudah ada dan membuka batasan-batasan baru mengenai apa yang mungkin dilakukan dengan AI dalam konteks pendidikan, sehingga dapat memberikan dampak langsung bagi sekolah.

Head of Education and Channels, Global Workspace for Education, Google for Education, Gary Lim, mengajak seluruh insan pendidikan di Indonesia untuk terus menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan teknologi, termasuk AI, secara bijak dan bertanggung jawab.

Ada 'Sentuhan' ZTE di Jaringan Telekomunikasi Milik Telkomsel

"Tidak hanya bagi saya, tapi juga semua pendidik. Saya bisa bilang kalau kesempatan belajar yang diberikan (GSIS) sangat luar biasa, sangat berguna, dan praktis," jelasnya.

Sebagai informasi, GSIS fokus pada pembelajaran STEM (science, technology, engineering, and mathematics), pendekatan holistik dan interdisipliner yang bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan beradaptasi, berinovasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah dengan cara yang bijak dan kreatif.

Hati-hati! Ini Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Kreator Baru di YouTube Shorts

Hal ini selaras dengan imbauan pemerintah untuk fokus pada pembelajaran STEM, demi menghasilkan generasi yang menguasai teknologi, siber, dan kecerdasan buatan.

 Menteri Agama Nasaruddin Umar di Peringatan Nuzulul Quran oleh Kemenag 2025

Kemajuan Teknologi Telah Mengungkap Kebenaran Ilmiah Al-Quran, Kata Menteri Agama

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan kalau Kitab Suci Al-Quran masih sangat relevan, walau saat ini muncul kecerdasan buatan atau AI

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2025