Manfaatkan Teknologi Digital untuk Memasarkan Produk

Teknologi digital.
Sumber :
  • dynamicCIO.com

Jakarta, VIVA – Digitalisasi dalam industri asuransi telah menjadi hal penting dalam mendukung kemajuan perusahaan.

Apa Itu Calming Pad Wajah? Ini Manfaat dan Tips Memilih yang Tepat untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat

Dengan menerapkan transformasi digital dalam proses klaim, manajemen polis dan layanan pelanggan, maka perusahaan asuransi dapat mengoptimalkan efisiensi operasional yang lebih substansial.

Berkat transformasi digital yang dilakukan, BRI Life mengaku berhasil menghadirkan berbagai inovasi, seperti platform asuransi, otomatisasi pendaftaran nasabah, dan klaim asuransi berbasis teknologi dalam meningkatkan pelayanan pelanggan.

OJK Bakal Atur Influencer Tak Boleh Sembarangan Kasih Review Produk Keuangan

Melalui aplikasi dan layanan digital, BRI Life mempermudah nasabah dalam mengakses informasi polis, melakukan klaim, dan melakukan pembayaran premi secara online serta mendapatkan perlindungan secara lebih efisien.

Di era serba digital yang terus berkembang pesat, BRI Life terus melakukan sinergi dengan induk dalam pengembangan platform untuk meningkatkan pengalaman nasabah dan mempermudah akses ke produk dan layanan asuransi.

Mendukung Evolusi Lewat Inovasi

Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto optimistis produk-produk proteksinya sudah sesuai dengan kebutuhan perlindungan asuransi jiwa untuk setiap segmen nasabah.

“Untuk segmen mikro, kami terus mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran produk asuransi jiwa. Kami juga terus mendorong proses yang baik untuk pemasaran produk di segmen menengah dan prioritas, dengan menghadirkan produk asuransi yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan pasar,” ungkapnya.

Transformasi digital.

Photo :
  • Harvard Business Review

Transformasi digital.

Photo :
Berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) terkait pertumbuhan
Annualized Premium Equivalent
(APE) sampai Desember 2024, BRI Life mencatatkan total APE mencapai angka Rp3,41 triliun dengan pertumbuhan 11 persen yoy (
year on year
), dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,07 triliun.

 

Bisnis Bancassurance di tahun lalu juga mencatat porsi bisnis terbesar, yakni 88 persen dengan pertumbuhan 18,4 persen yoy menjadi Rp3 triliun. "Keberhasilan ini didukung oleh kerja sama strategi bisnis yang efektif dengan mitra dan inovasi dalam pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah," kata Aris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya