AI Bukan Tren Sesaat
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi fokus utama investasi bisnis di Indonesia.
Menurut laporan Global GenAI dari NTT Data, 99 persen organisasi global berencana meningkatkan investasi dalam Generative AI (GenAI), dengan Indonesia menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik.
Kepala Eksekutif NTT Data Indonesia, Hendra Lesmana mengatakan bahwa AI bukan sekadar tren, tetapi telah menjadi faktor kunci dalam transformasi bisnis.
“Strategi AI yang sukses memerlukan lebih dari sekadar rencana, juga membutuhkan integrasi yang mendalam dengan tujuan bisnis secara keseluruhan. Dengan adopsi AI, organisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih gesit dan responsif,” ungkapnya di Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025.
Perkembangan pesat sektor TI di Indonesia didorong oleh digitalisasi industri, otomatisasi, serta meningkatnya permintaan akan solusi cloud, keamanan siber, dan analitik data.
Tren ini paling menonjol di sektor logistik, kesehatan, dan manufaktur yang mengandalkan AI untuk meningkatkan operasional dan pengalaman pelanggan.
Namun, meski AI menjanjikan efisiensi, tantangan tetap ada. Laporan Global GenAI NTT Data mengungkapkan bahwa 45 persen Chief Information Security Officers (CISOs) merasa kewalahan dengan perkembangan GenAI yang cepat.
Delapan dari sepuluh responden masih meragukan manfaat nyata teknologi ini, dan hanya 43 persen yang merasa solusi GenAI saat ini memenuhi harapan mereka.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan membutuhkan tata kelola AI yang kuat dan inovasi yang bertanggung jawab.
“Perjalanan menuju masa depan yang didukung AI memerlukan komitmen terhadap keselarasan strategis, inovasi yang bertanggung jawab, dan budaya yang adaptif terhadap perubahan,” tutur Hendra.
NTT Data, yang berkolaborasi dengan mitra global seperti Cisco, Google Cloud, dan Microsoft, terus berinvestasi dalam AI untuk menghadirkan solusi inovatif bagi kliennya.
Dengan investasi tahunan sebesar US$3,6 miliar dalam R&D, perusahaan ini memastikan bahwa AI bukan hanya alat, tetapi juga solusi strategis bagi bisnis di Indonesia.
Di tengah kompetisi digital yang semakin ketat, perusahaan yang tidak memprioritaskan AI berisiko tertinggal. Dengan strategi yang tepat, AI dapat menjadi katalis utama dalam mendefinisikan ulang masa depan bisnis di Indonesia.
Untuk itu, NTT Data juga memperkenalkan beberapa perangkat yang sudah berbasis AI dan cloud seperti Regla 2.0 on Google Cloud, Enterprise Conversational AI (EVA): Asisten Virtual Cerdas, Face.ing: Pemindaian Wajah untuk Kesehatan dan Managed Detection and Response (MDR): Keamanan Siber yang Proaktif.