Hati-hati! Ini Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Kreator Baru di YouTube Shorts
- Viva/Siti Adisya Kirana
Jakarta, VIVA – Menjadi kreator YouTube Shorts memang terlihat menyenangkan. Bayangkan, Anda bisa berbagi kreativitas, mendapatkan banyak penonton, bahkan berpotensi menghasilkan uang dari video yang Anda buat.
Namun, perjalanan menjadi kreator sukses tidak selalu mulus. Banyak tantangan yang harus dihadapi dan kesalahan kecil bisa berdampak besar pada perkembangan channel Anda. Banyak kreator baru yang tanpa sadar melakukan kesalahan yang bisa membuat mereka kesulitan berkembang.
Supaya Anda tidak terjebak dalam masalah yang sama, Hana Devarianti, YouTube Community Partner Manager, membagikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar Anda bisa terus berkembang membangun video yang kreatif.
1. Hindari Pelanggaran Hak Cipta
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan para kreator baru adalah melanggar hak cipta alias copyright. Contohnya, memutar musik ber hak cipta saat live streaming atau memakai video milik orang lain tanpa izin. Jika YouTube shorts mendeteksi pelanggaran ini, video Anda bisa langsung dimonetisasi oleh pemilik hak cipta, dibatasi aksesnya, atau bahkan dihapus.
“Copyright jangan sampai terjadi di akun Anda. Contohnya, saat livestreaming pun tidak boleh ada musik sama sekali karena akan mempengaruhi channel,” ungkap Hana di kawasan Jakarta Selatan.
Jika video Anda sudah terlanjur kena copyright, Hana menyarankan untuk tidak panik. Seorang kreator baru harus membaca dengan teliti peringatan yang diberikan YouTube dan bisa mengajukan banding.
“Kalau kena copyright jangan panik dulu. Langkah pertama kita harus melakukan banding agar di review oleh mereka,” katanya.
2. Harus Konsistensi
Banyak kreator yang awalnya semangat sekali membuat video, tapi lama-lama terasa malas karena views tidak langsung naik. Padahal, membangun channel YouTube Shorts itu butuh konsistensi dan kesabaran. Saat channel masih baru, cobalah upload video secara rutin agar algoritma YouTube mengenali konten Anda.
“Pada saat channel baru dibuat, kita harus konsisten sebaik mungkin saat membuat video. Percayalah bahwa semua proses dialami oleh semua orang,” ujar Hana.
3. Jangan Abaikan Video yang Viral!
Kalau suatu video Anda tiba-tiba dapat banyak views, jangan didiamkan begitu saja. Ini kesempatan besar untuk meningkatkan engagement channel. Hana menyarankan untuk menganalisis video tersebut, melihat apa yang membuatnya viral dan mencoba membuat konten serupa atau mengembangkannya lebih dalam.
Misalnya, jika Anda upload video yang ramai ditonton, coba buat versi lanjutannya atau bahas aspek yang lebih detail. Dengan begitu, audiens yang tertarik akan terus kembali ke channel Anda.
“Ketika views meninggi, jangan diabaikan begitu saja. Namun diolah dan dipretelin lagi pembahasannya,” jelas Hana.