NusaChat Siap Mengguncang Industri IT Tanah Air
- Dok. Datacomm
Jakarta, VIVA – Perusahaan teknologi informasi Datacomm Diangraha memiliki berbagai solusi teknologi unggulan, di antaranya DTrust, DCode, dan DCloud.
Hal ini sebagai jawabaan atas tantangan dalam pengelolaan infrastruktur digital, khususnya data center atau pusat data.
Pertumbuhan pasar data center Indonesia yang diproyeksikan mencapai US$11,19 miliar pada 2029. Keberadaan data center sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Dari lebih dari 14 juta insiden keamanan siber yang tercatat, sebenarnya ada peluang besar bagi talenta lokal untuk berkontribusi.
Pusat data harus dikelola oleh tenaga ahli berpengalaman, mulai dari DevOps hingga spesialis keamanan siber.
Selain itu, Indonesia memiliki banyak talenta yang bisa dikembangkan menjadi white hat hacker untuk memperkuat ekosistem keamanan digital nasional.
General Manager Product and Channel Sales Datacomm Diangraha, Andreas Januar Sutjipto, mengatakan jika salah satu produk DCloud yang disorot adalah DReplicate – fungsinya untuk mempercepat pemulihan server saat terjadi downtime.
“Pastinya tidak ada perusahaan yang ingin servernya mengalami downtime karena dapat mengganggu operasional dan merugikan data yang bersifat kritikal.
Dengan DReplicate, pemulihan server menjadi lebih cepat dan data tetap aman di dalam lingkungan lokal,” kata dia, kala berkunjung ke Redaksi VIVA.co.id, di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Melalui DReplicate, ia menyatakan siap menjadi mitra strategis bagi perusahaan yang ingin memastikan ketahanan infrastruktur IT mereka terhadap potensi gangguan dan bencana digital.
Namun, ada satu layanan baru yang siap mengguncang industri IT dan bagian dari produk DCode. Namanya NusaChat.
"Ini (NusaChat) pertama kalinya diperkenalkan. NusaChat merupakan solusi generative AI yang dirancang untuk memberikan pengalaman personalisasi yang lebih baik bagi pengguna. Bulan ini akan resmi diluncurkan. Tidak hanya bahasa Indonesia, tapi juga tersedia bahasa daerah seperti Jawa, Sunda," ungkap Andreas Januar Sutjipto.
