Lubang Hitam Muncul di Samudra Pasifik

Lubang hitam.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Sebuah lubang hitam misterius di Samudra Pasifik memicu rumor liar di dunia maya.

Nelayan Hilang 95 Hari di Samudra Pasifik Ditemukan, Bertahan Hidup Makan Kecoa Minum Air Hujan

Gambar Google Maps yang diambil pada 2021 mengungkap bercak gelap berbentuk segitiga misterius di tengah Samudra Pasifik, yang memicu rumor aneh tentang asal-usulnya.

Citra satelit yang diambil dari Google Maps empat tahun lalu tersebut menunjukkan struktur segitiga aneh berwarna hitam legam di tengah Samudra Pasifik.

Demi Data Akurat, Petugas Google Maps Cek Jalur Tanpa Kendaraan

Saat itu, objek misterius yang secara luas disebut sebagai 'lubang hitam' ini memicu rumor liar di dunia maya.

Namun, benda itu dengan cepat terungkap sebagai pulau tak berpenghuni yang ditutupi pepohonan lebat.

Cara Akses Informasi Lalu Lintas Real-Time saat Mudik Lebaran 2025

Tangkapan layar tersebut awalnya dibagikan di Reddit, dan meskipun, diberi label sebagai pulau dalam keterangannya, tapi menuai berbagai komentar spekulatif, seperti dikutip dari situs Livescience, Rabu, 19 Februari 2025.

Namun, dengan cepat dipastikan bahwa lubang hitam itu sebenarnya adalah Pulau Vostok, 1 dari 33 daratan yang membentuk Republik Kiribati di Pasifik Selatan, melansir BBC.

Pulau tersebut, yang merupakan atol karang, memiliki luas hanya 0,1 mil persegi (0,25 kilometer persegi) dan terletak sekitar 4.000 mil (6.000 km) di sebelah timur Australia.

Warna hitam pekat pada gambar Google Maps adalah hasil dari Pohon Pisonia yang sangat padat di pulau itu, sehingga hampir memenuhi seluruh bagian dalam pulau.

Pohon-pohon ini berwarna hijau tua, tetapi dalam konsentrasi yang tinggi, mereka terlihat jauh lebih gelap dari orbit rendah Bumi (LEO).

Pohon Pisonia diketahui tumbuh sangat rapat satu sama lain sehingga sering kali menghalangi pohon atau spesies tanaman lain untuk berakar di antara mereka karena menghalangi banyak cahaya, menurut situs berita akademis JSTOR Daily.

Menurut survei pada 1971, dedaunan yang lebat juga menarik berbagai jenis burung laut, termasuk burung boobies, noddies dan frigatebirds.

Burung-burung ini akan diselimuti oleh polong biji yang lengket dan dengan demikian membantu menyebarkannya ke pulau-pulau lain.

Sebelum ditemukan oleh penjelajah Rusia pada 1820, Pulau Vostok tidak menunjukkan tanda-tanda pernah dihuni oleh manusia, menurut sebuah artikel yang terbit pada 1966 di Pacific Islands Monthly, dan tidak ada penduduk tetap di sana sejak saat itu. Hal ini mungkin terjadi karena tidak ada sumber air tawar yang dapat diandalkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya