Pesan Isra Miraj: Mengapa Salat Jadi Kunci Kehidupan Seorang Muslim?

Isra Miraj.
Sumber :
  • Freepik.com

Jakarta, VIVA – Isra dan Miraj merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam yang tidak hanya memperlihatkan kebesaran Allah SWT, tetapi juga memberikan pesan mendalam bagi kehidupan umat manusia.

Jadwal Pelayanan SIM saat Libur Isra Miraj dan Imlek 2025

Dalam perjalanan spiritual yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ini, terdapat satu hadiah istimewa yang menjadi inti ajaran Islam yakni perintah salat lima waktu.

Isra dan Miraj adalah perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram di Makkah ke Masjid al-Aqsa di Palestina, yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju Sidrat al-Muntaha.

Lakukan Doa Rajab Malam Ini Agar Hajat Terkabul

Semua ini terjadi dalam satu malam, membuktikan bahwa kekuasaan Allah SWT melampaui batasan akal manusia.

Seperti dalam Al-Qur’an, Surat Al-Isra ayat 1, Allah SWT berfirman: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Polisi Ungkap Penyebab Kemacetan 2,5 KM di Jalur Puncak Bogor

Ayat ini tidak hanya menceritakan keagungan mukjizat tersebut, tetapi juga mengingatkan kita bahwa keimanan adalah pilar utama dalam memahami Islam.

Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmad Tayyib pernah menegaskan bahwa Isra dan Miraj adalah bukti keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat manusia. 

Salat: Hadiah Langsung dari Allah SWT

Dari semua hikmah yang terkandung dalam Isra dan Mikraj, perintah salat lima waktu adalah pesan terpenting. Perintah ini diberikan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tanpa perantara.

Salat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sarana utama seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Muhammad Nasril, Mahasiswa S3 Islamic Law UIN Jakarta, mengutip dari situs resmi Kemenag, menjelaskan bahwa salat adalah pondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. 

"Salat bukan sekadar ritual, tetapi pengingat untuk menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT di tengah kesibukan dunia," tulisnya.

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak umat Islam yang mengabaikan kewajiban ini. Berdasarkan survei Indonesia Moslem Report beberapa tahun lalu, hanya 38,9% umat Islam yang secara rutin menunaikan salat.

Fenomena ini menunjukkan bahwa salat, meskipun diwajibkan, belum menjadi prioritas bagi sebagian besar umat.

Mengapa Salat Menjadi Kunci Kehidupan?

Salat adalah bentuk penghambaan yang tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban, tetapi juga kebutuhan spiritual. Melalui salat, seorang Muslim diajak untuk bermuhasabah, mengingat kembali tujuan hidup, dan menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT.

Bagi mereka yang melaksanakan salat dengan khusyuk, ibadah ini mampu memberikan ketenangan batin, menjauhkan diri dari perbuatan keji, dan menjadi pengingat bahwa kehidupan dunia hanya sementara.

 "Salat adalah cara untuk mengingat Allah, dan dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang," ujar Muhammad Nasril.

Lebih jauh, salat juga menjadi simbol persatuan umat Islam. Dalam salat berjamaah, semua Muslim, tanpa memandang status sosial atau latar belakang, berdiri sejajar di hadapan Allah SWT. Pesan ini menegaskan pentingnya kesetaraan, persatuan, dan kebersamaan dalam Islam.

Selain itu, memperbaiki bacaan salat dan meningkatkan pemahaman terhadap doa-doa yang diucapkan. Bacaan yang benar dan pemahaman yang mendalam akan meningkatkan kualitas salat dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menambahkan, salat menjadi  fondasi spiritualitas dan pilar agama.

Menteri Agama Nasaruddin Umar

Photo :
  • HUMAS/Kemenag

"Oleh-oleh Isra Miraj adalah salat. Karenanya, pesan terpenting dari peringatan Isra Mikraj adalah menegakkan salat. Mari menegakkan salat," pesan Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu 26 Januari 2025.

"Rasulullah dalam sebuah hadis menyebut salat sebagai Miraj-nya orang mukmin. Salat juga tiang agama," sambungnya.

Salat, sambung Menag, mengajarkan kedisiplinan, ketundukan, dan hubungan yang erat dengan Sang Pencipta. Dan, salat ditutup dengan salam, memberi pesan tentang pentingnya menebar kedamaian dan keselamatan. 

"Salat menguatkan fondasi spiritual dalam membangunan umat dan bangsa. Ketika fondasi ini kuat, nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan akan tumbuh dan membawa manfaat bagi semua. Spiritualitas yang terinternalisasi dengan baik akan menjadi landasan untuk membangun persatuan, toleransi, dan harmoni sosial," beber Menag.

"Salat mengajarkan kita bahwa kesalehan individual harus berdampak pada kesalehan sosial, yang menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang adil dan bermartabat," sambungnya.

Menag berharap, peringatan Isra Miraj tahun ini menjadi inspirasi bagi umat untuk terus memperkuat iman, memperbaiki amal, dan membangun masa depan bangsa yang lebih baik. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya