Perangkat Starlink yang Disita Aparat Keamanan Menarik Perhatian Kemendagri
- Driving.ca
New Delhi, VIVA – Perangkat layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, sedang diselidiki oleh Pemerintah India lantaran jaringan dipakai untuk aktivitas ilegal yang digambarkan oleh New Delhi sebagai 'elemen yang melanggar hukum'.
Sejumlah perangkat yang didukung oleh Starlink, yang tidak memiliki izin operasi di India, telah jatuh ke tangan 'elemen-elemen yang melanggar hukum' dan pemberontak, sehingga menarik perhatian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Telekomunikasi, seperti dikutip dari situs Russian Today, Rabu, 8 Januari 2025.
Pemerintah mengambil tindakan ketika menemukan bahwa perangkat tersebut diduga diselundupkan ke India dari Myanmar.
Penyelidikan dimulai setelah Pasukan Penjaga Pantai India menyita 6.000 kg metamfetamin, salah satu jenis narkoba, dari seorang awak Myanmar di dekat Kepulauan Andaman dan Nicobar di India pada November 2024.
Ketika diminta oleh Pemerintah India untuk memberikan informasi tentang kepemilikan peralatan tersebut, Starlink menolak, dengan alasan undang-undang data pribadi.
Pada Desember 2024, perangkat Starlink disita oleh aparat keamanan di Manipur, negara bagian di timur laut India, yang telah menjadi berita sejak Mei 2023 karena bentrokan etnis yang mematikan.
Penyitaan tersebut membuat Elon Musk buka suara. "Itu tidak benar. Sinyal satelit Starlink dimatikan di India," tegas dia, melalui akun X pribadinya.
Meskipun layanan Starlink tidak diizinkan secara hukum untuk beroperasi di India karena masalah keamanan, tapi layanan ini diizinkan di negara tetangga Myanmar, yang berbatasan langsung dengan Manipur.
Starlink berupaya memasuki pasar India, yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa. Perusahaan tersebut telah mengajukan permohonan lisensi India.
Menteri Telekomunikasi Jyotiraditya Scindia mengatakan bahwa perusahaan tersebut sedang dalam proses mematuhi persyaratan keamanan, syarat utama yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pekan lalu, The Guardian melaporkan, mengutip beberapa sumber dari kelompok bersenjata dan penegak hukum, bahwa Starlink telah beroperasi di negara bagian Manipur.
Seorang pemimpin dari salah satu kelompok yang terlibat dalam konflik, Tentara Pembebasan Rakyat Manipur (PLA), mengungkapkan kepada media tersebut bahwa perangkat Starlink telah digunakan oleh kelompok tersebut untuk menjaga akses internet di Manipur, yang telah diblokir aparat keamanan sebagai bagian dari upaya untuk mengekang kekerasan.