Depkeu Diretas, China yang Dituduh

Hacker.
Sumber :
  • YouTube

Jakarta, VIVA – Peretas atau hacker China yang diduga disponsori negara berhasil menjebol keamanan siber Departemen Keuangan Amerika Serikat (Depkeu AS/US Treasury).

DeepSeek Bak Pedang Bermata Dua

Para hacker ini memperoleh akses ke dokumen-dokumen yang tidak dirahasiakan dan stasiun kerja tertentu yang digunakan oleh pegawai negeri sipil (PNS) depkeu.

Departemen Keuangan diberitahu tentang pelanggaran tersebut pada 8 Desember 2024 oleh BeyondTrust, penyedia layanan perangkat lunak pihak ketiga, seperti dikutip dari situs Russian Today, Selasa, 31 Desember 2024.

Desy Ratnasari Pernah Dilamar Pria Beda Agama, Siapa?

Para peretas memperoleh kunci keamanan yang digunakan oleh vendor untuk mengamankan layanan berbasis cloud yang menyediakan dukungan teknis dari jarak jauh bagi pengguna akhir depkeu.

Dengan kunci ini, hacker dapat mengabaikan keamanan layanan, mengakses stasiun kerja tertentu dari jarak jauh, dan memperoleh akses ke dokumen tidak rahasia yang disimpan pada sistem tersebut.

Pesawat Jatuh di Sungai Potomac Usai Tabrak Helikopter, Penerbangan di Bandara Reagan AS Dihentikan

“Berdasarkan indikator yang tersedia, insiden tersebut dikaitkan dengan aktor Advanced Persistent Threat (APT) yang disponsori China,” demikian pernyataan resmi Depkeu AS, melalui surat resmi pada 30 Desember 2024.

Departemen Keuangan mengklasifikasikan pelanggaran tersebut sebagai insiden keamanan siber yang besar, dan bekerja sama dengan FBI, komunitas intelijen yang lebih luas, dan penyelidik lain untuk menilai dampaknya.

Layanan yang disusupi telah dinonaktifkan, dan tidak ada bukti bahwa pelaku masih memiliki akses ke informasi depkeu.

Seorang juru bicara departemen keuangan menekankan keseriusannya dalam menangani ancaman keamanan siber dan komitmennya untuk bekerja sama dengan mitra swasta dan publik guna melindungi sistem keuangan.

Insiden ini menyusul laporan terkini tentang pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok hacker China yang diduga sebagai Salt Typhoon, yang berhasil menembus sistem telekomunikasi AS.

Para peretas berhasil mengakses percakapan telepon dan pesan teks pejabat AS, termasuk Presiden terpilih Donald Trump dan Wakil Presiden terpilih JD Vance, dalam apa yang digambarkan sebagai "peretasan telekomunikasi terbesar dalam sejarah".

Pelanggaran Salt Typhoon menargetkan jaringan perusahaan telekomunikasi besar seperti AT&T, Verizon, dan Lumen.

Akses ini memberi para hacker wawasan berharga tentang operasi pengawasan AS, termasuk daftar hampir lengkap nomor telepon yang disadap oleh Departemen Kehakiman untuk memantau individu yang dicurigai melakukan kejahatan mata-mata atau spionase.

Beijing secara konsisten menepis tuduhan peretasan dari Washington DC. Kementerian Luar Negeri China secara tegas menyatakan bahwa AS menggunakan peretasan sebagai alat untuk menjelek-jelekkan China dan membenarkan sanksi sepihak.

"Kami mendesak AS untuk berhenti menggunakan isu keamanan siber untuk memfitnah dan menjelek-jelekkan, serta menghentikan penerapan sanksi sepihak yang tidak sah," tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.

Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng.

Liang Wenfeng, Pendiri AI DeepSeek dari China yang bikin AS Cemas

Profil Liang Wenfeng, pendiri AI DeepSeek asal China, yang inovasinya membuat Amerika Serikat cemas terhadap perkembangan kecerdasan buatan di negaranya.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025