Monitoring Program 'Genting'
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengimbau masyarakat mewaspadai judi online berkedok game online.
Menurutnya, perubahan lingkungan strategis yang terjadi saat ini menuntut adaptasi dan inovasi, termasuk dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan di Indonesia masih perlu ditingkatkan.
"Indeks Literasi Keuangan berada pada angka 65,4 persen dan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 75,02 persen. Keduanya menunjukkan masih ada gap (jarak) yang harus kita jembatani untuk mewujudkan keluarga yang cerdas finansial. Bukan hanya ibu-ibu melainkan anak-anak juga sudah mulai harus bisa diajarkan," kata dia.
Tidak hanya judi online, pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Isyana Bagoes Oka melakukan monitoring program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting di Provinsi Papua, tepatnya Argapura Laut, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), tingkat prevalensi stunting di Provinsi Papua 2023 mencapai 28,6 persen.
Di Kota Jayapura terdapat 12.357 Keluarga Risiko Stunting dengan jumlah bayi stunting sebanyak 861 orang, lima di antaranya berada di komplek Argapura Laut.
"Kami ingin mengetahui kondisi langsung di lapangan agar program Genting bisa berjalan dengan lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.
Isyana Bagoes Oka juga menitipkan pesan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Argapura Laut, supaya rutin datang ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), agar deteksi dini dan penanganan lanjutan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting.
"Mudah-mudahan ke depannya ibu-ibu makin sering ke Posyandu, untuk nantinya bisa memantau perkembangan anak-anaknya. Kami ingin menegaskan bahwa keberhasilan dalam mencegah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan bersama," jelas dia.